Diisukan Meninggal Dunia, Kapolresta Bezuk Demonstan Tolak UU Ciptaker
RIAUIN.COM -- Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya bersama Kabid Dokkes Polda Riau dr Prio Kuncoro M.A.R.S dan Kabid Humas Kombes Pol Sunarto membezuk seorang demonstran di RS Awal Bros, Jalan HR Soebrantas, Panam Pekanbaru, Senin (12/10/2020).
Pasien yang bernama Dodi Wahyudi, 24 tahun ini merupakan salah seorang demonstran yang diisukan meninggal dunia saat aksi penolakan Omnibus Law Undang Undang Cipta Kerja (Ciptaker) di depan Gedung DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Kamis (8/10/2020) lalu.
Kedatangan orang nomor satu di Polresta ini disambut ibu kandung korban di ruang lantai 5 RS Awal Bros Panam. Terlihat bagian mata Dodi masih dibalut perban. Menurut tim medis yang merawatnya, pengobatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien.
''Doa kan pasien kami cepat sembuh,'' kata dr Rumatha VS, M.A.R.S, jurubicara RS Awal Bros Panam kepada sejumlah wartawan yang ikut menjenguk pasien.
Rumatha menambahkan, pasien Dodi kini ditangani dokter spesialis mata dan THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan).
Sementara Kapolresta Pekanbaru Nandang Mu'min Wijaya bersyukur melihat kondisi Dodi Wahyudi.
''Alhamdulillah dia sudah bisa berkomunikasi dengan baik. Baik dengan kami maupun dengan tim medis tadi,'' ucapnya.
Nandang membenarkan pasien yang dijenguknya hari ini adalah yang diisukan meninggal dunia saat aksi demonstrasi menolak Undang Undang Ciptaker di depan Gedung DPRD Riau, Kamis lalu.
''Ya, betul. Kita cek sekarang, Dodinya sehat. Kondisinya baik, sudah bisa bicara. Saat ini beliau masih dirawat karena masih dalam pemulihan,'' kata Kapolresta lagi.
Terlepas soal itu, seperti diketahui saat terjadi unjukrasa penolakan UU Ciptaker beberapa waktu lalu berhembus isu di media sosial yang meninggal dunia.
Bahkan video yang bersangkutan dengan kondisi luka di bagian muka menyebar di beberapa grup WhatApp (WA). Simpang siur informasi pun berkembang di tengah masyarakat. Ada yang menyebut Dodi terkena gas airmata. Bahkan ada yang menyebarkan pria berkumis ini terkena peluru karet.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto kepada wartawan yang ikut membezuk Dodi menyatakan, informasi tidak benar alias hoax itu terbantahkan setelah sejumlah insan pers melihat langsung kondisi yang bersangkutan di ruang rawat RS Awal Bros Panam.
Ditambahkannya, luka luka yang dialami Dodi ketika berlangsungnya aksi demonstasi Kamis lalu itu disebabkan dia terjatuh, saat ingin melompat dari pagar. Seketika dia jatuh pingsan dan digotong oleh teman temannya yang lain. *
Berita Lainnya
Kosgoro Pekanbaru Salurkan Bantuan Kemanusiaan Bencana Alam Sumbar
Kawanan Gajak Masuk Pemukiman Warga di Kampung Rantau Bertuah Kabupaten Siak
JMSI Riau ''Ngopi Sore'' dengan Bupati Zukri, Kisah Sukses PDIP hingga Pilih Tetap Mengabdi di Pelalawan
Indra Mukhlis Adnan Berpulang, Ketua DPRD Inhil Ikut Berduka Cita
Kecelakaan Maut di Tol Pekanbaru-Dumai, Seorang Ibu dan Dua Anaknya Tewas
Kebakaran Hebat di Jalan Cipta Karya Pekanbaru Disinyalir Akibat Main HP Saat Hujan Lebat
Kosgoro Pekanbaru Salurkan Bantuan Kemanusiaan Bencana Alam Sumbar
Kawanan Gajak Masuk Pemukiman Warga di Kampung Rantau Bertuah Kabupaten Siak
JMSI Riau ''Ngopi Sore'' dengan Bupati Zukri, Kisah Sukses PDIP hingga Pilih Tetap Mengabdi di Pelalawan
Indra Mukhlis Adnan Berpulang, Ketua DPRD Inhil Ikut Berduka Cita
Kecelakaan Maut di Tol Pekanbaru-Dumai, Seorang Ibu dan Dua Anaknya Tewas
Kebakaran Hebat di Jalan Cipta Karya Pekanbaru Disinyalir Akibat Main HP Saat Hujan Lebat