Menurut sang ayah, anak laki-lakinya itu terlahir sehat dengan berat 3,7 kilogram dan panjang 50 cm.
"Kondisi anak saya sehat, sekarang masih dirawat di rumah sakit Bina Kasih," kata Sudirman , Selasa (27/9/2016).
Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut terlahir t. Ia diberi nama Muhammad Taufik dan lahir di Rumah Sakit Bina Kasih, Kota Pekanbaru pada Minggu (25/9/2016) sekitar pukul 21.50 WIB. Saat ini, bayinya masih dirawat di dalam inkubator.
Namun, diakui pria yang sehari-hari menjadi buruh angkut di pelabuhan Sungai Duku, Pekanbaru itu mengatakan selama fase kehamilan, dirinya dan istrinya memang tidak pernah melakukan pemeriksaan kandungan. Karena memang ketiga anaknya yang lain terlahir dalam kondisi normal.
Gejala kelainan yang terjadi pada bayinya mulai diketahui setelah sang isteri akan melahirkan di bidan rujukan BPJS di Kelurahan Kampung Dalam, Senapelan, Pekanbaru.
"Tapi bidan bilang kalau isteri saya tidak bisa melahirkan di sana karena ada kelainan. Dan kami pun dirujuk ke Bina Kasih," katanya.
Ternyata, usai melahirkan diketahui anaknya tersebut lahir tanpa tempurung kepala (anencephaly). Dokter juga sempat mengatakan bahwa kemungkinan anak saya untuk hidup sangat kecil.
Saat ini hanya pasrah dan berdoa agar ada keajaiban dari Yang Kuasa, katanya. Selain itu, hingga hari ini sejumlah pihak telah memberikan bantuan kepada keluarganya atas apa yang dihadapi saat ini.
Direktur RS Bina Kasih, dr Noorchalis Asnawi MKes mengatakan hingga kini tim dokter masih merawat bayi tersebut. Namun, dia mengatakan tidak mengetahui secara persis kelainan yang dialami pasangan Sudirman dan Erna itu.
"Ini adalah kelahiran di luar kebiasaan. Kondisi bayi sekarang masih diatasi dan diberikan pertolongan. Cuma kita tidak tahu jelasnya karena itu tim dokter yang menangani," kata Asnawi. [red]