Kanal

Gawat, Pantas Saja Pembangunan di Desa Asal-Asalan, Ternyata ini Penyebabnya

BANGKINANG, Riauin.com - Sungguh sangat mengejutkan pernyataan salah seorang Pendamping Desa (PD) Kecamatan Kuok Izul, yang mengaku sering bermain kong - kalingkong dengan aparat desa dalam melaksanakan program pembangunan di desa.

Seharusnya pernyataan ini tidak pantas diucapkan kepada pihak manapun, apalagi didepan umum. Namun hal itu diucapkan oleh Izul, di depan kalayak orang banyak, Izul mengaku sering bermain menutup kesalahan kepala desa, karena kepala desa mau berbagi keuntungan dengan dirinya.

"Karena masyarakat tidak ada yang konflen kami bagi dua aja," katanya dihadapan orang banyak di kantin Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Rabu (7/2).

"Setelah itu, kami membuat dreinase diatas jalan di Desa Senama Nenek Kecamatan Tapung Hulu, namun juga tidak ada konflen, untungnya juga kami bagi dua," akuinya didepan kawan-kawan PD.

Namun setelah dikonfirmasi ia tidak bisa berkomentar terkait pernyataannya tersebut, bahkan ia mengaku itu hanya sebagai gurawan di warung kopi.

"Itu tidak ada, itu hanya bergurau diwarung kopi saja," jawabnya dengan bibir gemetar.

Sementara itu, kepala dinas PMD Febri menyebutkan bahwa tugas dari PD bukan untuk melindungi keburukan kepala desa, PD bertugas untuk mendamping dan mengarahkan pemerintah desa untuk membuat kegiatan.

"PD seharusnya bekerja profesional karena mereka di SK kan oleh kementrian desa, untuk mengawasi dan mendampingi pemeruntah desa, bukan malah sebaliknya, karena PD meliki aturan dan kode etik, itu yang harus dijaga," tegas Febri.

Sedangkan untuk sangsi yang diberikan kepada PD yang terlibat, PMD tidak bisa memberikan tindakan, karena mereja dibawah naungan kemendes.

"Kalau memang ada nanti kita proses dan laporan itu kita ajukan ke provinsi," tandas Febri. (Def)

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler