Kanal

Terpapar Sapi Ngorok, 88 Ekor Kerbau di Rohul Disembelih, Amankah Dagingnya?

RIAUIN.COM - Sebanyak 88 ekor kerbau di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) terpaksa dipotong lantaran terpapar penyakit sapi ngorok. Selain itu, 26 ekor kerbau ada yang mati.

Kepala Bidang Kesehatan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Faralinda Sari mengatakan, sebanyak 88 ekor kerbau yang dipotong paksa tersebut karena sudah cukup parah terpapar penyakit ngorok dan kemungkinan tidak bisa diobati lagi.

"Jadi dari pada kerbau tersebut mati dan tidak bisa dimanfaatkan, peternakan kemudian melakukan potong paksa. Totalnya ada 88 ekor hingga saat ini," katanya.

Dijelaskan Fara, meskipun dipotong paksa, namun daging kerbau tersebut tetap aman dikonsumsi. Karena berdasarkan penelitian, penyakit tersebut tidak berbahaya bagi manusia.

"Dagingnya tetap aman dikonsumsi, karena penyakit ini tidak berbahaya bagi manusia," ujarnya.

Sebelumnya, masyarakat yang di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) digegerkan dengan ditemukannya ratusan kerbau yang mati mendadak. Kerbau-kerbau itu mati diduga karena terserang penyakit sapi ngorok atau Sepricaemia Epizootica (SE).

"Kami baru dapat laporan hewan ternak mati di Rohul. Penyebabnya sama dengan yang di Kabupaten Kampar, kena SE atau sapi ngorok," kata Faralinda.

Menurut Faralinda, upaya pencegahan untuk penyakit SE ini yakni dilakukan dengan memberikan vaksin. Namun, fakta dilapangan saat ini masih banyak peternak yang enggan hewan ternaknya untuk di vaksin.

"Mungkin karena selama ini belum ada kasus ngorok yang tinggi seperti saat ini. Tapi sekarang kan kasus kematian ternak cukup tinggi, sampai 90 persen," tutup Fara.-dnr/mcr

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler