Kanal

Nyaris Terjadi Bentrok, Alat Berat PT Mentari Diduga Garap Lahan Warga di Desa Sungai Raya Inhu

RIAUIN.COM - Alat berat eskavator milik perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Mentari diduga kembali merongrong masuk ke lahan masyarakat Desa Sungai Raya Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu, Riau.

Lahan masyarakat tersebut berada di perbatasan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Alam Sari Lestari. Saat alat berat itu melakukan pengolahan lahan masyarakat tersebut dikawal lebih kurang 30 orang.

Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan Rabu (24/3/2021), pagi sekitar pukul 09.00 WIB alat berat eskavator milik PT Mentari diketahui sedang berada di lahan masyarakat Desa Sungai Raya.

Pekerjaan pengurusan lahan kebun kelapa sawit masyarakat Sungai Raya diperintahkan oleh General Manager PT Mentari atas nama Subowo.

Dari jumlah puluhan pengawal alat berat yang masuk kelahan masyarakat Sungai Raya, telihat 30 orang pekerja berkulit hitam dan penjaga alat berat itu mengaku didatangkan dari Nusa Tenggara Barat (NTB) oleh PT Mentari. namun dengan postur fisik 30 orang tersebut terlihat mirip orang Nusa Tenggara Timur (NTT) seperti orang Flores, berkulit hitam dan rambut keriting. 

"Kami salah, kami minta maaf dan kami baru sehari datang ke sini dari NTB," kata Ronal dan Lopes yang mengaku kerja di PT Mentari dan baru datang dari NTB.

Para Petani di Sungai Raya yang saat itu sedang berada di kebun, sontak memberitahukan kepada keluarganya tentang adanya rombongan yang mengawal alat berat untuk menggarap lahan perkebunan masyarakat Sungai Raya. 

"Kami diberitahukan kalau lahan kami digarap dengan menggunakan alat berat dan banyak pengawal, saat saya sampai di lokasi memang saya lihat ada karung yang berisi pedang samurai dan setiap orang kulit hitam itu terlihat membawa senjata tajam yang diselipkan di pinggang," kata tokoh masyarakat Sungai Raya Bahtiar, Kamis (25/3/2021).

Bahtiar yang berprofesi sebagai advokat juga memiliki lahan untuk perkebunan kelapa sawit di Desa Sungai Raya lokasi yang hendak diserobot PT Mentari.

"Saya terkejut atas apa yang dilakukan PT Mentari, sepengetahuan saya PT Mentari tidak memiliki izin penguasaan lahan di Desa Sungai Raya, lahan ini merupakan lahan turun temurun nenek moyang orang Melayu di Sungai Raya," ujar Bahtiar.

"Setelah dapat telepon, saya tenangkan masyarakat, untung masyarakat mau mendengarkan ucapan saya," jelas Bahtiar.

Dia bersama rombongan Advokat dari LBH Indragiri, akhirnya berhasil menenangkan masyarakat, meski hampir terjadi bentrok. Sebab, ada sejumlah masyarakat yang keluar dari kebun di lokasi itu membawa parang dan sempat terjadi kejar-kejaran dengan pengawal perusahaan.

Kuasa Hukum masyarakat Alnasri Nasution SH dihadapan puluhan karyawan perusahaan itu menjelaskan, kalau batas lahan masyarakat Sungai Raya dengan PT Alam Sari Lestari yang take over ke PT Mentari dibatasi parit besar yang dibuat oleh masyarakat dan pada sejumlah titik juga dipasang papan plang.

"Pekan kemarin saya sudah jumpa sama GM PT Mentari atas nama Subowo di lokasi ini, dan berjanji pihak PT Mentari tidak akan masuk kelahan masyarakat, kalau ada persoalan lahan dengan masyarakat Desa Sungai Raya, maka pihak PT Mentari bisa menghubungi LBH Indragiri untuk musyawarah dengan perwakilan masyarakat dan saya sudah kasihkan kartu nama kepada Subowo," kata Alnasri kepada karyawan PT Mentari.

Alnasri menjelaskan, masukannya alat berat perusahaan PT Mentari menggarap lahan masyarakat Sungai Raya sudah kali kedua, kali kedua ini hampir terjadi bentrok lagi, dan jika pihak perusahaan PT Mentari yang mengaku membeli lahan dari PT Mentari kembali menggarap lahan masyarakat dipastikan akan terjadi bentrok dan pihak LBH Indragiri sudah maksimal, untuk mengantisipasi bentrok, namun emosi masyarakat sudah tidak bisa dibendung lagi.

"Jika sengketa hak, ada saluran pengadilan. Silahkan perusahaan yang merasa memiliki lahan untuk menggugat, asal diketahui saja lahan masyarakat Desa Sungai Raya yang berbatasan dengan Desa Skip merupakan lahan pusaka masyarakat yang sudah turun temurun dikuasai masyarakat," jelas Alnasri.

Terlihat juga dilokasi yang tidak jauh, aparat kepolisian dari Binmas Polres Inhu,. Satsabara Polres Inhu, dan personil Satreskrim Polres Inhu mendatangi lokasi lahan ketika mendapatkan kabar ada dua kelompok yang sedang bersengketa lahan.

"Kami dapat kabar kalau masyarakat Sungai Raya dan pihak karyawan perusahaan PT Mentari berada di lokasi lahan yang sama, kami datang untuk mengantisipasi agar tidak terjadi bentrok," kata Kasat Binmas Polres Inhu AKP Buha di dampingi Kasat Sabhara Polres Inhu AKP Hendri.--argus.

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler