PILIHAN
Kebun Sagu di Desa Binaan BRG RI Terbakar

SELATPANJANG, Riauin.com - Sudah beberapa hari belakangan ini kebakaran lahan masyarakat di Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti tak juga padam.
Akibat kebakaran ini, lebih kurang 200 batang pohon sagu warga Desa Lukun yang merupakan salah satu desa binaan Badan Restorasi Gambut (BRG), itu habis dilalap api. Upaya pemadaman terus dilakukan oleh warga.
Kepala Desa Lukun, Lukman, mengatakan sejauh ini api belum bisa dipadamkan bahkan makin membesar.
"Sumber air susah kita dapatkan dan titik api sudah sampai di daerah Ulu Mahmud. Lokasi di Ulu Mahmud tersebut tidak jauh dengan lahan perusahaan PT Sampoerna Agro," kata Lukman, Sabtu (16/2/2019).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti Edy Afrizal mengatakan belum diketahui secara jelas bahwa kebun sagu yang terbakar di Desa Lukun tersebut merupakan binaaan Badan Restorasi Gambut (BRG) RI, namun dilihat dari fakta lapangan sekat kanal yang dibangun di kebun tersebut merupakan sekat kanal milik BRG.
"Desa Lukun merupakan salah satu desa binaan BRG. Kalau kebun sagu itu belum tahu apakah itu juga masuk binaan BRG. Tapi jika dilihat di lapangan, ada sekat-sekat kanal yang dibangun oleh BRG. Itu yang kita lihat di lapangan," kata Edy.
Menurut Edy, kebakaran lahan dan kebun sagu di desa tersebut cukup parah. Dimana kebakaran terjadi selama dua minggu lebih.
Saat ini petugas masih melakukan pemadaman dan pendinginan lokasi kebakaran.
"Yang terbakar awalnya hutan dan lahan, kemudian berimbas ke kebun sagu. Luasnya sekitar 20 hektar," kata Edy.
Untuk diketahui Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi pusat kajian BRG RI. Pusat kajian tersebut ada di Kecamatan Tebingtinggi Timur dimana di Kecamatan tersebut terdapat 10 desa yang lahan gambutnya akan di restorasi. (int/nol)
Akibat kebakaran ini, lebih kurang 200 batang pohon sagu warga Desa Lukun yang merupakan salah satu desa binaan Badan Restorasi Gambut (BRG), itu habis dilalap api. Upaya pemadaman terus dilakukan oleh warga.
Kepala Desa Lukun, Lukman, mengatakan sejauh ini api belum bisa dipadamkan bahkan makin membesar.
"Sumber air susah kita dapatkan dan titik api sudah sampai di daerah Ulu Mahmud. Lokasi di Ulu Mahmud tersebut tidak jauh dengan lahan perusahaan PT Sampoerna Agro," kata Lukman, Sabtu (16/2/2019).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti Edy Afrizal mengatakan belum diketahui secara jelas bahwa kebun sagu yang terbakar di Desa Lukun tersebut merupakan binaaan Badan Restorasi Gambut (BRG) RI, namun dilihat dari fakta lapangan sekat kanal yang dibangun di kebun tersebut merupakan sekat kanal milik BRG.
"Desa Lukun merupakan salah satu desa binaan BRG. Kalau kebun sagu itu belum tahu apakah itu juga masuk binaan BRG. Tapi jika dilihat di lapangan, ada sekat-sekat kanal yang dibangun oleh BRG. Itu yang kita lihat di lapangan," kata Edy.
Menurut Edy, kebakaran lahan dan kebun sagu di desa tersebut cukup parah. Dimana kebakaran terjadi selama dua minggu lebih.
Saat ini petugas masih melakukan pemadaman dan pendinginan lokasi kebakaran.
"Yang terbakar awalnya hutan dan lahan, kemudian berimbas ke kebun sagu. Luasnya sekitar 20 hektar," kata Edy.
Untuk diketahui Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi pusat kajian BRG RI. Pusat kajian tersebut ada di Kecamatan Tebingtinggi Timur dimana di Kecamatan tersebut terdapat 10 desa yang lahan gambutnya akan di restorasi. (int/nol)
Berita Lainnya
Razia Jelang Akhir Tahun, Lapas Selatpanjang Geledah Sel Tahanan
PT SRL Siapkan Reward Ratusan Juta untuk Desa Bebas Api di Rangsang
Kunjungi Polres Kepulauan Meranti, Kombes Anom : Jaga Netralitas di Pilkada
Kapal Pengangkut Sayur Tujuan Batam Terbakar di Kepulauan Meranti
Razia Hotel dan Kafe, Satpol PP Meranti Amankan Pasangan Bukan Suami Istri dan Seorang SPG
Pemprov Riau Alokasikan Rp 85 Miliar Bangun Jembatan di Meranti
Razia Jelang Akhir Tahun, Lapas Selatpanjang Geledah Sel Tahanan
PT SRL Siapkan Reward Ratusan Juta untuk Desa Bebas Api di Rangsang
Kunjungi Polres Kepulauan Meranti, Kombes Anom : Jaga Netralitas di Pilkada
Kapal Pengangkut Sayur Tujuan Batam Terbakar di Kepulauan Meranti
Razia Hotel dan Kafe, Satpol PP Meranti Amankan Pasangan Bukan Suami Istri dan Seorang SPG
Pemprov Riau Alokasikan Rp 85 Miliar Bangun Jembatan di Meranti