PILIHAN
Penuhi Kebutuhan Imlek, Pemkab Meranti Ajukan Impor Buah ke Pemeritah Pusat
SELATPANJANG, Riauin.com - Untuk memenuhi kebutuhan buah-buahan yang akan digunakan umat budha untuk beribadah perayaan imlek tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) kembali mengajukan permintaan kemudahan impor buah-buahan, dan air kaleng langsung dari luar negeri kepada pemerintah pusat.
Langkah tersebut menindaklanjuti permohonan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dalam memenuhi kebutuhan perayaan imlek, 5 Februari 2019 mendatang.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop-UKM Kabupaten Kepulauan Meranti, Ade Suhartian, mengatakan pihaknya telah mengajukan permohonan tersebut di Kementerian Pertanian dan Badan Karantina Pertanian pada 12 Januari 2019 lalu.
"Bentuknya buah-buahan, mulai dari orange, anggur, zapple, longan, hingga buah naga. Selain buah, juga untuk air kaleng . Namun jawaban secara resmi dari mereka belum kita diterima," ungkapnya.
Pemkab dengan warga tionghoa terbanyak di Riau ini telah melakukan hal serupa sejak lama, mengingat kebutuhan buah-buahan yang sangat tinggi pada perayaan imlek.
"Intinya Pemkab Meranti membantu warga keturunan agar mudah mendapatkan buah-buahan imlek ini dengan harga yang juga terjangkau," jelasnya.
Secara rinci, dari usulan FKUB yang ia terima, untuk kebutuhan buah buahan yang diusulkan sebanyak 9200 kotak. Sementara kebutuhan air kaleng yang diajukan sebanyak 7000 cans.
Selain permohonan kemudahan impor buah pra Perayaan Imlek, pihaknya juga juga mengajukan surat permohonan audiensi kepada kementerian terkait. Audiensi tersebut menindaklanjuti keluhan masyarakat atas mahalnya sembako yang dipasok dari Pulau Jawa.
"Audiensi tersebut untuk mencari solusi. Dan itu berdasarkan keluhan yang kita terima dari masyarakat Meranti. Masalahnya sembako yang dipasok dari pulau Jawa itu memang mahal," ungkapnya.
Surat itu, waktu yang diusulkan oleh Disperindag bertepatan pada 17 Januari 2019 lalu. Namun meleset, tersebab keberadaan Menteri terkait sedang berada di negara luar.
"Belum ditanggapi mengingat Pak Menteri kabarnya sedang berada di Amerika. Tapi penyesuaian tetap kita minta mereka yang tetapkan waktu dan hari-nya," ujarnya.(int/nol)
Langkah tersebut menindaklanjuti permohonan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dalam memenuhi kebutuhan perayaan imlek, 5 Februari 2019 mendatang.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop-UKM Kabupaten Kepulauan Meranti, Ade Suhartian, mengatakan pihaknya telah mengajukan permohonan tersebut di Kementerian Pertanian dan Badan Karantina Pertanian pada 12 Januari 2019 lalu.
"Bentuknya buah-buahan, mulai dari orange, anggur, zapple, longan, hingga buah naga. Selain buah, juga untuk air kaleng . Namun jawaban secara resmi dari mereka belum kita diterima," ungkapnya.
Pemkab dengan warga tionghoa terbanyak di Riau ini telah melakukan hal serupa sejak lama, mengingat kebutuhan buah-buahan yang sangat tinggi pada perayaan imlek.
"Intinya Pemkab Meranti membantu warga keturunan agar mudah mendapatkan buah-buahan imlek ini dengan harga yang juga terjangkau," jelasnya.
Secara rinci, dari usulan FKUB yang ia terima, untuk kebutuhan buah buahan yang diusulkan sebanyak 9200 kotak. Sementara kebutuhan air kaleng yang diajukan sebanyak 7000 cans.
Selain permohonan kemudahan impor buah pra Perayaan Imlek, pihaknya juga juga mengajukan surat permohonan audiensi kepada kementerian terkait. Audiensi tersebut menindaklanjuti keluhan masyarakat atas mahalnya sembako yang dipasok dari Pulau Jawa.
"Audiensi tersebut untuk mencari solusi. Dan itu berdasarkan keluhan yang kita terima dari masyarakat Meranti. Masalahnya sembako yang dipasok dari pulau Jawa itu memang mahal," ungkapnya.
Surat itu, waktu yang diusulkan oleh Disperindag bertepatan pada 17 Januari 2019 lalu. Namun meleset, tersebab keberadaan Menteri terkait sedang berada di negara luar.
"Belum ditanggapi mengingat Pak Menteri kabarnya sedang berada di Amerika. Tapi penyesuaian tetap kita minta mereka yang tetapkan waktu dan hari-nya," ujarnya.(int/nol)
Berita Lainnya
Kendalikan Inflasi Jelang Ramadan, Ini Langkah Pemkab Meranti
Pemprov Riau Diharapkan Hibahkan Salah Satu Stadion di Pekanbaru Dikelola Pemko
Satpol PP Pekanbaru Tutup Paksa Tempat Hiburan Malam Akibat Langgar Jam Operasional
Soal Kantor Bupati Meranti Digadai Rp100 M, Ini Penjelasan BRK Syariah
Bakso, Nugget dan Daging Beku dari Malaysia Disegel Balai Karantina Meranti
Ini Alasan Bupati Meranti Ngotot Minta 'Porsi' Lebih ke Pusat
Kendalikan Inflasi Jelang Ramadan, Ini Langkah Pemkab Meranti
Pemprov Riau Diharapkan Hibahkan Salah Satu Stadion di Pekanbaru Dikelola Pemko
Satpol PP Pekanbaru Tutup Paksa Tempat Hiburan Malam Akibat Langgar Jam Operasional
Soal Kantor Bupati Meranti Digadai Rp100 M, Ini Penjelasan BRK Syariah
Bakso, Nugget dan Daging Beku dari Malaysia Disegel Balai Karantina Meranti
Ini Alasan Bupati Meranti Ngotot Minta 'Porsi' Lebih ke Pusat