PILIHAN
Budayawan Asia Tenggara Ramaikan HPI di Istana Kerajaan Rantau Kampar Kiri-Gunung Sahilan
GUNUNG SAHILAN, Riauin.com - Perayaan Peringatan Hari Puisi Indonesia (HPI) Riau 2018 yang digelar di Istana Kerajaan Rantau Kampar Kiri - Gunung Sahilan, Sabtu (4/8/2018) berlangsung istimewa. Budayawan yang datang tidak hanya dari Indonesia namun juga dari mancanegara.
Kedatangan rombongan sastrawan Indonesia dan budayawan Asia Tenggara disambut langsung oleh Raja Rantau Kampar Kiri - Gunung Sahilan H.Tengku Muhammad Nizar bergelar Yang Dipertuan Agung.
Kegiatan ini dilaksanakan Komunitas Seni Rumah Sunting (KSRS). Acara dilaksanakan selama dua hari, 4-5 Agustus 2018. Besok, Ahad (5/8/2018) dilanjutkan dengan malam puncak peluncuran buku puisi di Pekanbaru yang dihadiri Gubernur Riau dan Raja Gunung Sahilan - Kampar Kiri.
Raja Gunung Sahilan H Tengku Muhammad Nizar Yang Dipertuan Agung dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada seluruh rombongan baik sastrawan dari Indonesia maupun dari beberapa negara Asia Tenggara.
"Kunjungan ini merupakan suatu kehormatan bagi kami, semoga dengan kunjungan sastrawan ini bisa menumbuh kembangkan jiwa-jiwa sastrawan bagi generasi-generasi muda di daerah kami serta bisa mengenalkan Istana Kerajaan Rantau Kampar Kiri- Gunung Sahilan ke manca negara," ujar Tengku Muhammad Nizar.
Dalam kesempatan ini Raja Rantau Kampar Kiri - Gunung Sahilan H.Tengku Muhammad Nizar bergelar Yang Dipertuan Agung memberikan cendera mata sebagai penghormatan kepada para tamu dan pemasangan selendang dan tanjak kepada Presiden Puisi Indonesia Sutardji Calzoum Bachri
Selanjutnya Sutardji Calzoum Bachri menyampaikan ucapan terimakasih atas sambutan dan kehormatan dari Raja Gunung Sahilan.
Ia menyampaikan, karya sastra yang diangkat dari adat istiadat dan peninggalan sejarah yang dituliskan dalam syair dan puisi merupakan menulis di atas kertas yang sudah tertulis.
Sementara itu sastrawan asal Thailand Ce wan Fauzan sastrawan menyampaikan rasa gembiranya bisa hadir di Istana Kerajaan Kampar Kiri - Gunung Sahilan. "Saya terkesan dengan orang Riau baik-baik dan ramah serta budayanya pun tak jauh berbeda dengan daerah kami," katanya.
Ce wan Fauzan menambahkan, nasib baik bagi masyarakat di Riau karena peninggalan sejarah masa lalu sepeti istana kerajaan masih utuh dan berdiri kokoh. "Di daerah kami istana kerajaan hanya tinggal cerita saja," katanya.
Camat Gunung Sahilan Dedi Herman Kerajaan Gunung Sahilan merupakan salah satu dari enam prioritas pengembangan pariwisata di Kabupaten Kampar. "Dengan adanya kegiatan ini menjadi momentum bagi kita untuk mengenalkan secara luas kerajaan Rantau Kampar Kiri - Gunung Sahilan," tutur Dedi.
Ia berharap, dengan kehadiran para sastrawan Indonesia dan Asia Tenggara mampu mengenalkan kepada publik bahwa di Kabupaten Kampar terdapat suatu kerajaan yakni Kerajaan Rantau Kampar Kiri - Gunung Sahilan yang masih eksis sampai hari ini dan masih memiliki raja.
Acara diramaikan dengan pembacaan puisi oleh sastrawan Indonesia dan sastrawan dari Asia Tenggara. Rombongan juga dilepas Raja Yang Dipertuan Agung untuk menyusuri beberapa situs budaya dan pariwisata di Rantau Kampar Kiri. (int/nol)
Kedatangan rombongan sastrawan Indonesia dan budayawan Asia Tenggara disambut langsung oleh Raja Rantau Kampar Kiri - Gunung Sahilan H.Tengku Muhammad Nizar bergelar Yang Dipertuan Agung.
Kegiatan ini dilaksanakan Komunitas Seni Rumah Sunting (KSRS). Acara dilaksanakan selama dua hari, 4-5 Agustus 2018. Besok, Ahad (5/8/2018) dilanjutkan dengan malam puncak peluncuran buku puisi di Pekanbaru yang dihadiri Gubernur Riau dan Raja Gunung Sahilan - Kampar Kiri.
Raja Gunung Sahilan H Tengku Muhammad Nizar Yang Dipertuan Agung dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada seluruh rombongan baik sastrawan dari Indonesia maupun dari beberapa negara Asia Tenggara.
"Kunjungan ini merupakan suatu kehormatan bagi kami, semoga dengan kunjungan sastrawan ini bisa menumbuh kembangkan jiwa-jiwa sastrawan bagi generasi-generasi muda di daerah kami serta bisa mengenalkan Istana Kerajaan Rantau Kampar Kiri- Gunung Sahilan ke manca negara," ujar Tengku Muhammad Nizar.
Dalam kesempatan ini Raja Rantau Kampar Kiri - Gunung Sahilan H.Tengku Muhammad Nizar bergelar Yang Dipertuan Agung memberikan cendera mata sebagai penghormatan kepada para tamu dan pemasangan selendang dan tanjak kepada Presiden Puisi Indonesia Sutardji Calzoum Bachri
Selanjutnya Sutardji Calzoum Bachri menyampaikan ucapan terimakasih atas sambutan dan kehormatan dari Raja Gunung Sahilan.
Ia menyampaikan, karya sastra yang diangkat dari adat istiadat dan peninggalan sejarah yang dituliskan dalam syair dan puisi merupakan menulis di atas kertas yang sudah tertulis.
Sementara itu sastrawan asal Thailand Ce wan Fauzan sastrawan menyampaikan rasa gembiranya bisa hadir di Istana Kerajaan Kampar Kiri - Gunung Sahilan. "Saya terkesan dengan orang Riau baik-baik dan ramah serta budayanya pun tak jauh berbeda dengan daerah kami," katanya.
Ce wan Fauzan menambahkan, nasib baik bagi masyarakat di Riau karena peninggalan sejarah masa lalu sepeti istana kerajaan masih utuh dan berdiri kokoh. "Di daerah kami istana kerajaan hanya tinggal cerita saja," katanya.
Camat Gunung Sahilan Dedi Herman Kerajaan Gunung Sahilan merupakan salah satu dari enam prioritas pengembangan pariwisata di Kabupaten Kampar. "Dengan adanya kegiatan ini menjadi momentum bagi kita untuk mengenalkan secara luas kerajaan Rantau Kampar Kiri - Gunung Sahilan," tutur Dedi.
Ia berharap, dengan kehadiran para sastrawan Indonesia dan Asia Tenggara mampu mengenalkan kepada publik bahwa di Kabupaten Kampar terdapat suatu kerajaan yakni Kerajaan Rantau Kampar Kiri - Gunung Sahilan yang masih eksis sampai hari ini dan masih memiliki raja.
Acara diramaikan dengan pembacaan puisi oleh sastrawan Indonesia dan sastrawan dari Asia Tenggara. Rombongan juga dilepas Raja Yang Dipertuan Agung untuk menyusuri beberapa situs budaya dan pariwisata di Rantau Kampar Kiri. (int/nol)
Berita Lainnya
Festival Layangan Kuau Raja Tebuk Isi Segera Digelar di Dumai
Soal Insiden Ledakan Kilang Minyak Pertamina Dumai, Polda Riau Lengkapi Alat Bukti
Dua Pekan Terakhir, Total 70 Hektar Lahan di Dumai dan Bengkalis Terbakar
Sepekan Karhutla di Dumai, 60 Hektar Lahan Terbakar
Investigasi Ledakan Pertamina Dumai, Petinggi PT KPI Diperiksa
Soal Ledakan di PT KPI Dumai, Disnakertrans Riau Segera Periksa Pihak Terkait
Festival Layangan Kuau Raja Tebuk Isi Segera Digelar di Dumai
Soal Insiden Ledakan Kilang Minyak Pertamina Dumai, Polda Riau Lengkapi Alat Bukti
Dua Pekan Terakhir, Total 70 Hektar Lahan di Dumai dan Bengkalis Terbakar
Sepekan Karhutla di Dumai, 60 Hektar Lahan Terbakar
Investigasi Ledakan Pertamina Dumai, Petinggi PT KPI Diperiksa
Soal Ledakan di PT KPI Dumai, Disnakertrans Riau Segera Periksa Pihak Terkait