PILIHAN
Jokowi Bangga Pertamina Bisa Dapat Blok Rokan dari Chevron
Jakarta, Riauin.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut bicara soal Blok Rokan yang pengelolaannya diserahkan ke PT Pertamina (Persero) di 2021. Sejak beroperasi di 1971, Blok Rokan dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia.
Jokowi mengatakan pertimbangan pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan hak kelola Blok Rokan ke Pertamina karena alasan bisnis dan ekonomi.
Pertamina menawarkan bonus tanda tangan (signature bonus) yakni bonus yang menunjukkan kesungguhan perusahaan mengelola Blok Rokan sebesar US$ 784 juta atau setara Rp 11,3 triliun dan komitmen pasti US$ 500 juta.
"Blok kaya migas di Riau, Blok Rokan, yang dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia akan berakhir masa kontraknya pada tahun 2021. Atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi, pemerintah mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina (Persero)," tulis Jokowi dalam akun resmi Facebooknya seperti dikutip detikFinance, Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Dengan dikelolanya Blok Rokan oleh Pertamina di 2021, kontribusi BUMN migas ke produksi migas nasional juga bakal meningkat.
"Ini akan meningkatkan kontribusi Pertamina terhadap produksi migas nasional yang sekarang 23 persen. Sejauh ini, porsi Pertamina terhadap produksi migas nasional telah meningkat menjadi 36 persen tahun ini, dan 39 persen tahun 2019 saat blok migas terminasi mulai aktif dikelola Pertamina," lanjut Jokowi.
Pertamina akan menjadi pemain utama dalam produksi migas nasional dengan penguasaan hingga 60%. Jokowi optimistis Pertamina bisa sejajar dengan perusahaan migas dunia.
"Nah, dengan mengelola Blok Rokan, Insya Allah, Pertamina akan sejajar dengan perusahaan minyak papan atas dunia dengan penguasaan 60 persen produksi migas nasional pada tahun 2021," tambah Jokowi.
Baca juga: Pertamina Dapat Blok Rokan, What's Next?
Jokowi melanjutkan, produksi Blok Rokan menyumbang hingga 26% produksi migas nasional. Tiga lapangan minyak di Blok Rokan menghasilkan produksi minyak terbesar, antara lain Duri, Minas dan Bekasap.
"Produksi blok migas Rokan di Riau menyumbang 26 persen dari total produksi nasional. Blok yang memiliki luas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan. Tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yaitu Duri, Minas dan Bekasap," kata Jokowi.
"Sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total produksi Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak," tutup Jokowi.(int/nol)
Jokowi mengatakan pertimbangan pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan hak kelola Blok Rokan ke Pertamina karena alasan bisnis dan ekonomi.
Pertamina menawarkan bonus tanda tangan (signature bonus) yakni bonus yang menunjukkan kesungguhan perusahaan mengelola Blok Rokan sebesar US$ 784 juta atau setara Rp 11,3 triliun dan komitmen pasti US$ 500 juta.
"Blok kaya migas di Riau, Blok Rokan, yang dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia akan berakhir masa kontraknya pada tahun 2021. Atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi, pemerintah mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina (Persero)," tulis Jokowi dalam akun resmi Facebooknya seperti dikutip detikFinance, Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Dengan dikelolanya Blok Rokan oleh Pertamina di 2021, kontribusi BUMN migas ke produksi migas nasional juga bakal meningkat.
"Ini akan meningkatkan kontribusi Pertamina terhadap produksi migas nasional yang sekarang 23 persen. Sejauh ini, porsi Pertamina terhadap produksi migas nasional telah meningkat menjadi 36 persen tahun ini, dan 39 persen tahun 2019 saat blok migas terminasi mulai aktif dikelola Pertamina," lanjut Jokowi.
Pertamina akan menjadi pemain utama dalam produksi migas nasional dengan penguasaan hingga 60%. Jokowi optimistis Pertamina bisa sejajar dengan perusahaan migas dunia.
"Nah, dengan mengelola Blok Rokan, Insya Allah, Pertamina akan sejajar dengan perusahaan minyak papan atas dunia dengan penguasaan 60 persen produksi migas nasional pada tahun 2021," tambah Jokowi.
Baca juga: Pertamina Dapat Blok Rokan, What's Next?
Jokowi melanjutkan, produksi Blok Rokan menyumbang hingga 26% produksi migas nasional. Tiga lapangan minyak di Blok Rokan menghasilkan produksi minyak terbesar, antara lain Duri, Minas dan Bekasap.
"Produksi blok migas Rokan di Riau menyumbang 26 persen dari total produksi nasional. Blok yang memiliki luas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan. Tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yaitu Duri, Minas dan Bekasap," kata Jokowi.
"Sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total produksi Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak," tutup Jokowi.(int/nol)
Berita Lainnya
Sejumlah Serpihan Ditemukan, KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam
Ponpes di Indramayu Laksanakan Salat Tarawih 'Kilat', Pengurus: Ini Sudah Tradisi
Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, AS Kirim Pesawat C-17
Ditetapkan Sebagai Tersangka, Wali Kota Tanjungbalai Syahrial Dibawa KPK ke Jakarta
Ikuti Latihan Penembakan Rudal dan Torpedo, Kapal Selam KRI Nanggala Hilang di Bali Utara
Unggahan Joseph Paul Zhang Diduga Menista Agama, Menag: Masyarakat Jangan Terpancing
Sejumlah Serpihan Ditemukan, KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam
Ponpes di Indramayu Laksanakan Salat Tarawih 'Kilat', Pengurus: Ini Sudah Tradisi
Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, AS Kirim Pesawat C-17
Ditetapkan Sebagai Tersangka, Wali Kota Tanjungbalai Syahrial Dibawa KPK ke Jakarta
Ikuti Latihan Penembakan Rudal dan Torpedo, Kapal Selam KRI Nanggala Hilang di Bali Utara
Unggahan Joseph Paul Zhang Diduga Menista Agama, Menag: Masyarakat Jangan Terpancing