PILIHAN
Shalat Tarawih Malam Pertama, Umat Islam Padati Masjid Al Mukminin di Jalan Kutilang Sakti Tampan
PEKANBARU, Riauin.com - Ratusan umat Islam memadati Masjid Paripurna Al Mukminin di Jalan Kutilang Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (16/5/2018) malam, untuk menunaikan shalat Tarawih malam pertama Ramadhan 1439 Hijriah.
Pantauan Goriau.com, sebagian jamaah terpaksa shalat di teras masjid karena tidak tertampung lagi dalam masjid.
Total rakaat shalat Tarawih dan Witir di masjid ini adalah 11 rakat, dengan rincian: 8 rakaat Tarawih dan 3 rakaat Witir.
Antara shalat Isya dan Tarawih disela dengan tausyah (ceramah agama). Malam ini, tausyah disampaikan Ustaz Budi Ansyari Ritonga, dengan tema Kafiat (Tata Cara) Puasa Ramadhan.
Dijelaskan Budi, puasa Ramadhan diwajibkan bagi umat Islam yang sudah balig dan mengetahui masuknya Bulan Ramadhan.
Membaca niat, kata Budi, merupakan salah satu syarat sahnya puasa Ramadhan. Kemudian, harus mampu menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenam Matahari.
Menahan diri dari haus dan lapar, lanjut Budi, tidaklah berat dalam menjalankan ibadah puasa. ''Yang sulit itu menjaga lidah dari mengucapkan kalimat-kalimat yang tidak baik, seperti menggunjing, mengumpat dan sebagainya. Lebih berat lagi mengendalikan hati dari perasaan iri dan dengki,'' ujarnya.
''Banyak orang berpuasa hanya mendapatkan haus dan lapar saja karena tidak bisa menjaga lidah dan hatinya,'' sambungnya.
Usai Shalat Tarawih, sebagian jamaah masih bertahan di masjid, untuk melaksanakan tadarus atau membaca ayat-ayat suci Alquran.(int/nol)
Pantauan Goriau.com, sebagian jamaah terpaksa shalat di teras masjid karena tidak tertampung lagi dalam masjid.
Total rakaat shalat Tarawih dan Witir di masjid ini adalah 11 rakat, dengan rincian: 8 rakaat Tarawih dan 3 rakaat Witir.
Antara shalat Isya dan Tarawih disela dengan tausyah (ceramah agama). Malam ini, tausyah disampaikan Ustaz Budi Ansyari Ritonga, dengan tema Kafiat (Tata Cara) Puasa Ramadhan.
Dijelaskan Budi, puasa Ramadhan diwajibkan bagi umat Islam yang sudah balig dan mengetahui masuknya Bulan Ramadhan.
Membaca niat, kata Budi, merupakan salah satu syarat sahnya puasa Ramadhan. Kemudian, harus mampu menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenam Matahari.
Menahan diri dari haus dan lapar, lanjut Budi, tidaklah berat dalam menjalankan ibadah puasa. ''Yang sulit itu menjaga lidah dari mengucapkan kalimat-kalimat yang tidak baik, seperti menggunjing, mengumpat dan sebagainya. Lebih berat lagi mengendalikan hati dari perasaan iri dan dengki,'' ujarnya.
''Banyak orang berpuasa hanya mendapatkan haus dan lapar saja karena tidak bisa menjaga lidah dan hatinya,'' sambungnya.
Usai Shalat Tarawih, sebagian jamaah masih bertahan di masjid, untuk melaksanakan tadarus atau membaca ayat-ayat suci Alquran.(int/nol)
Berita Lainnya
Taman Labuai City Walk dan Sentra UMKM Diresmikan Minggu Ini
Digelar di Pekanbaru, Ini Lokasi Gebyar UMKM dan Batik Nusantara
PUPR Pekanbaru akan Perbaiki Jalan Umban Sari yang Rusak Parah Pekan Ini
Polsek Tampan Resmi Ganti Nama Jadi Bina Widya
Triwulan I 2024, Realisasi Investasi di Pekanbaru Capai Rp1,6 Triliun
Akibat Bencana Alam Sumbar, Harga Cabai di Pekanbaru Naik
Taman Labuai City Walk dan Sentra UMKM Diresmikan Minggu Ini
Digelar di Pekanbaru, Ini Lokasi Gebyar UMKM dan Batik Nusantara
PUPR Pekanbaru akan Perbaiki Jalan Umban Sari yang Rusak Parah Pekan Ini
Polsek Tampan Resmi Ganti Nama Jadi Bina Widya
Triwulan I 2024, Realisasi Investasi di Pekanbaru Capai Rp1,6 Triliun
Akibat Bencana Alam Sumbar, Harga Cabai di Pekanbaru Naik