PILIHAN
ADVERTORIAL
Gubri Serahkan Bantuan RSLH dan Kapal Nelayan
Foto bersama Gubri dengan nelayan penerima bantuan RSLH dan kapal
MERANTI, riauin.com--Penyerahan Rumah Sederhana Layak Huni dan kapal nelayan kepada warga di Kepulauan Meranti dilakukan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Jumat (22/12/2017). Kegiatan yang juga dihadiri Wakil Bupati Kepulauan Meranti, H Said Hasyim tersebut digelar di halaman Kantor Camat Tebing Tinggi Barat.
Selain RSLH, Gubri juga meresmikan Peresmian Rumah Khusus (Rusus), Stimulan Perumahan Swadaya dan Bantuan Kapal Perikanan 5 GT.Adapun jumlah rumah layak huni yang diserahkan sebanyak 167 unit, bantuan stimulan perumahan swadaya 273 unit, peresmian rumah khusus nelayan sebanyak 100 unit, penyerahan kapal nelayan 5 GT sebanyak 4 unit.
Bantuan yang diberikan Gubernur Riau diserahkan secara simbolis kepada perwakilan masyarakat diantaranya Bantuan rumah layak huni sebanyak 167 unit di 11 Desa diberikan kepada masyarakat Alai, Kundur, Bandul, Bungur, Sokop, Anak Setatah, Teluk Samak dan lainnya
Bantuan stimulan Rumah Swadaya kepada perwakilan warga Alai Selatan, Alai, Kundur, Desa centai, Batang Meranti, Bagan Melibur dan lainnya.
Kapal nelayan 5 GT diberikan kepada Kelompok Nelayan Sinar Bahari dari Desa Tanah Merah 2 unit kapal dan jaring, Kelompok Nelayan Senepak Rangsang Barat 2 unit kapal dan jaring 1000 meter.
Sebelum menyerahkan bantuan RSLH dan kapal nelayanan, Gubernur Riau H. Arsyadjuliandi Rachman dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim juga melakukan kunjungan ke Desa Tanah Merah dan Kedabu Rapat Rangsang Pesisir. Dalam kunjungan itu, Gubernur Riau dan Wakil Bupati menyerahkan sejumlah bibit kepala, sagu, sawit, karet dan menyempatkan diri untuk meninjau perkebunan kopi masyarakat.
Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau atas bantuan yang telah diberikan untuk masyarakat Meranti. Ia berharap bantuan bantuan lainnya dari Pemerintah Provinsi Riau dapat terus mengalir ke Kabupaten termuda di Riau ini.
"Pada dasarnya potensi Meranti sangat luar biasa baik dari segi perkebunan, perikanan, peternakan darat dan laut dan lainnya. Namun karena kondisi Meranti yang masih terisolasi menyulitkannya untuk maju,Â" jelas Said.
Dia berharap Gubernur Riau memberikan alokasi APBD lebih untuk Meranti, karena sebagai sebuah Kabupaten termuda dengan tingkat kemiskinan tertinggi di sangat membutuhkan perhatian lebih dari Provinsi.
"Kita harapkan juga bantuan dari Pemerintah Provinsi untuk pengembangan perkebunan misal pembangunan sentra pembibitan hortikultura dan peternakan dengan memanfaatkan pakan yang diolah dari limbah Sagu disetiap pulau," harapnya.
Sejauh ini Seperti dikatakan Wakil Bupati, telah mendapat bantuan sebesar 25 Miliar dari dana APBN untuk pembangunan sentra pengolahan produk Sagu di Desa Sungai Tohor, jika yidak ada halangan tahun 2018 industri pengolahan Sagu sudah mulai dibangun dilokasi tersebut.
Menanggapi pernyataan Wabup, Gubriberjanji akan mencoba membantu. Salah satunya pemindahan pembangunan akses jalan Mengkikip-Alai ke Putong-Air Mabuk yang dinilai lebih menjanjikan karena jatak tempuh lebih pendek dan menghemat biaya.
Begitu juga dalam hal bantuan perkebunan, karena sagu dari Meranti sudah terkenal sampai ke manca negara, bahkan hotel-hotel yang ada di Pekanbaru sudah menyiapkan sagu sebagai menu. Begitu juga kopi liberika khas Meranti yang tumbuh didataran rendah dengan air payau
"Baik sagu Meranti maupun kopi liberika sudah terkenal dimana-mana, kami akan membantu alat alat dan akan berusaha terus untuk membantu Meranti baik dalam bentuk bantuan keuangan maupun fisik," ujar Gubri. (adv/vie)
Selain RSLH, Gubri juga meresmikan Peresmian Rumah Khusus (Rusus), Stimulan Perumahan Swadaya dan Bantuan Kapal Perikanan 5 GT.Adapun jumlah rumah layak huni yang diserahkan sebanyak 167 unit, bantuan stimulan perumahan swadaya 273 unit, peresmian rumah khusus nelayan sebanyak 100 unit, penyerahan kapal nelayan 5 GT sebanyak 4 unit.
Bantuan yang diberikan Gubernur Riau diserahkan secara simbolis kepada perwakilan masyarakat diantaranya Bantuan rumah layak huni sebanyak 167 unit di 11 Desa diberikan kepada masyarakat Alai, Kundur, Bandul, Bungur, Sokop, Anak Setatah, Teluk Samak dan lainnya
Bantuan stimulan Rumah Swadaya kepada perwakilan warga Alai Selatan, Alai, Kundur, Desa centai, Batang Meranti, Bagan Melibur dan lainnya.
Kapal nelayan 5 GT diberikan kepada Kelompok Nelayan Sinar Bahari dari Desa Tanah Merah 2 unit kapal dan jaring, Kelompok Nelayan Senepak Rangsang Barat 2 unit kapal dan jaring 1000 meter.
Sebelum menyerahkan bantuan RSLH dan kapal nelayanan, Gubernur Riau H. Arsyadjuliandi Rachman dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim juga melakukan kunjungan ke Desa Tanah Merah dan Kedabu Rapat Rangsang Pesisir. Dalam kunjungan itu, Gubernur Riau dan Wakil Bupati menyerahkan sejumlah bibit kepala, sagu, sawit, karet dan menyempatkan diri untuk meninjau perkebunan kopi masyarakat.
Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau atas bantuan yang telah diberikan untuk masyarakat Meranti. Ia berharap bantuan bantuan lainnya dari Pemerintah Provinsi Riau dapat terus mengalir ke Kabupaten termuda di Riau ini.
"Pada dasarnya potensi Meranti sangat luar biasa baik dari segi perkebunan, perikanan, peternakan darat dan laut dan lainnya. Namun karena kondisi Meranti yang masih terisolasi menyulitkannya untuk maju,Â" jelas Said.
Dia berharap Gubernur Riau memberikan alokasi APBD lebih untuk Meranti, karena sebagai sebuah Kabupaten termuda dengan tingkat kemiskinan tertinggi di sangat membutuhkan perhatian lebih dari Provinsi.
"Kita harapkan juga bantuan dari Pemerintah Provinsi untuk pengembangan perkebunan misal pembangunan sentra pembibitan hortikultura dan peternakan dengan memanfaatkan pakan yang diolah dari limbah Sagu disetiap pulau," harapnya.
Sejauh ini Seperti dikatakan Wakil Bupati, telah mendapat bantuan sebesar 25 Miliar dari dana APBN untuk pembangunan sentra pengolahan produk Sagu di Desa Sungai Tohor, jika yidak ada halangan tahun 2018 industri pengolahan Sagu sudah mulai dibangun dilokasi tersebut.
Menanggapi pernyataan Wabup, Gubriberjanji akan mencoba membantu. Salah satunya pemindahan pembangunan akses jalan Mengkikip-Alai ke Putong-Air Mabuk yang dinilai lebih menjanjikan karena jatak tempuh lebih pendek dan menghemat biaya.
Begitu juga dalam hal bantuan perkebunan, karena sagu dari Meranti sudah terkenal sampai ke manca negara, bahkan hotel-hotel yang ada di Pekanbaru sudah menyiapkan sagu sebagai menu. Begitu juga kopi liberika khas Meranti yang tumbuh didataran rendah dengan air payau
"Baik sagu Meranti maupun kopi liberika sudah terkenal dimana-mana, kami akan membantu alat alat dan akan berusaha terus untuk membantu Meranti baik dalam bentuk bantuan keuangan maupun fisik," ujar Gubri. (adv/vie)
Berita Lainnya
Banyak Pelanggaran yang Menguntungkan Paslon SDM, Pilkada Kuansing Bakal Digugat ke MK
Pastikan Keamanan Pilkada Serentak, Polsek Kuala Cenaku Gelar Patroli Bersama
Catat, Ini Hasil Kesepakatan Pasca Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati Kuansing
Protes Kegiatan Pengumpulan Camat dan Kepala Desa di Minggu Tenang, Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati Kuansing
Masyarakat Kuantan Mudik Murka, Suhardiman Amby Dibuang Sepanjang Adat
Pemerintahan Suhardiman Amby Dalam Pusaran Dugaan Korupsi, Sejumlah Pejabat Mulai Tak Nyenyak Tidur
Banyak Pelanggaran yang Menguntungkan Paslon SDM, Pilkada Kuansing Bakal Digugat ke MK
Pastikan Keamanan Pilkada Serentak, Polsek Kuala Cenaku Gelar Patroli Bersama
Catat, Ini Hasil Kesepakatan Pasca Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati Kuansing
Protes Kegiatan Pengumpulan Camat dan Kepala Desa di Minggu Tenang, Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati Kuansing
Masyarakat Kuantan Mudik Murka, Suhardiman Amby Dibuang Sepanjang Adat
Pemerintahan Suhardiman Amby Dalam Pusaran Dugaan Korupsi, Sejumlah Pejabat Mulai Tak Nyenyak Tidur