PILIHAN
Investasi Yang Masuk ke Riau Baru Mencapai Rp 18,7 Triliun
ilustrasi
Pekanbaru, Riauin.Com - Hingga Oktober 2017 lalu, angka investasi yang masuk ke Provinsi Riau baru mencapai Rp18,7 Triliun.
Hal itu diakui Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Evarefita. Menurutnya, target hingga akhir tahun ini sebagaimana target yang diberikan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp 20, 3 Triliun untuk Provinsi Riau.
"18,7 Triliun itu baru sampai Oktober yang dua bulan terakhir belum masuk, jadi kita yakin akan mencapai target Rp20,3 Triliun, karena dibeberapa daerah ada yang masuk," ujar Evarefita.
Menurut Eva, panggilan akrabnya, investasi yang masuk pada tahun 2017 ini tidak ada yang baru, hanya ada sedikit investasi yang bersifat ekspansi.
"Untuk yang baru belum ada, dan masih kebanyakan yang sebelumnya saja, inikan masih terhambat dengan kondisi terhukum saat ini akibat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),"ujarnya.
Untuk jenis investasi tersebut sama dengan tahun sebelumnya yakni sektor Perkebunan, Industri, layanan jasa perhotelan dan sektor swasta lainnya.
"Yang baru itu kemungkinan mulai masuk pada tahun 2018 mendatang, tahun 2017 belum terlihat dampaknya masih mendominasi yang sebelumnya, "ujar Eva.
Dari 18,7 Triliun saat ini sebesar Rp10 Triliun merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) sedangkan selebihnya adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)."PMA nya lebih dominan, ini khususnya sektor perkebunan," ujar Evarefita.
Meskipun tahun ini sudah disahkan Perda RTRW Riau, dan proses di pusat ternyata belum berpengaruh kepada investasi di Riau. Dalam catatan DPMPTSP sendiri setidaknya ada Rp50 Triliun.
"Jika persoalan RTRW tuntas maka investasi 50 Triliun itu akan masuk ke Riau, karena mereka terhalang izin amdal dan lainnya yang berhubungan dengan RTRW, "jelas Eva.
Saat ditanya untuk target investasi tahun 2018 mendatang, menurut Evarefita baru ditetapkan awal tahun dan pihaknya berani membuat target besar, apalagi setelah disahkan nya RTRW Riau. (amy)
sumber: tribunnews.com
Hal itu diakui Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Evarefita. Menurutnya, target hingga akhir tahun ini sebagaimana target yang diberikan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp 20, 3 Triliun untuk Provinsi Riau.
"18,7 Triliun itu baru sampai Oktober yang dua bulan terakhir belum masuk, jadi kita yakin akan mencapai target Rp20,3 Triliun, karena dibeberapa daerah ada yang masuk," ujar Evarefita.
Menurut Eva, panggilan akrabnya, investasi yang masuk pada tahun 2017 ini tidak ada yang baru, hanya ada sedikit investasi yang bersifat ekspansi.
"Untuk yang baru belum ada, dan masih kebanyakan yang sebelumnya saja, inikan masih terhambat dengan kondisi terhukum saat ini akibat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),"ujarnya.
Untuk jenis investasi tersebut sama dengan tahun sebelumnya yakni sektor Perkebunan, Industri, layanan jasa perhotelan dan sektor swasta lainnya.
"Yang baru itu kemungkinan mulai masuk pada tahun 2018 mendatang, tahun 2017 belum terlihat dampaknya masih mendominasi yang sebelumnya, "ujar Eva.
Dari 18,7 Triliun saat ini sebesar Rp10 Triliun merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) sedangkan selebihnya adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)."PMA nya lebih dominan, ini khususnya sektor perkebunan," ujar Evarefita.
Meskipun tahun ini sudah disahkan Perda RTRW Riau, dan proses di pusat ternyata belum berpengaruh kepada investasi di Riau. Dalam catatan DPMPTSP sendiri setidaknya ada Rp50 Triliun.
"Jika persoalan RTRW tuntas maka investasi 50 Triliun itu akan masuk ke Riau, karena mereka terhalang izin amdal dan lainnya yang berhubungan dengan RTRW, "jelas Eva.
Saat ditanya untuk target investasi tahun 2018 mendatang, menurut Evarefita baru ditetapkan awal tahun dan pihaknya berani membuat target besar, apalagi setelah disahkan nya RTRW Riau. (amy)
sumber: tribunnews.com
Berita Lainnya
JMSI Tolak RUU Penyiaran yang Bertentangan dengan UUD 1945 dan UU Pers
Chicco Jericho Desak Polda Riau Usut Tuntas Kematian Gajah di TNTN Tesso Nilo
Total 19 Tungku Penyulingan Minyak Illegal di Musi Banyuasin Dibongkar Mandiri
Komisi III DPR Pertanyakan Polda Riau Pasang Plang Bicara di Lahan PT TBS
Rancangan Peraturan Kode Etik dan Profesi Jaksa, Dirjen PP Beri Masukan
Tarif Baru Tol Pekanbaru-Dumai Belum Diberlakukan, Ini Sebabnya
JMSI Tolak RUU Penyiaran yang Bertentangan dengan UUD 1945 dan UU Pers
Chicco Jericho Desak Polda Riau Usut Tuntas Kematian Gajah di TNTN Tesso Nilo
Total 19 Tungku Penyulingan Minyak Illegal di Musi Banyuasin Dibongkar Mandiri
Komisi III DPR Pertanyakan Polda Riau Pasang Plang Bicara di Lahan PT TBS
Rancangan Peraturan Kode Etik dan Profesi Jaksa, Dirjen PP Beri Masukan
Tarif Baru Tol Pekanbaru-Dumai Belum Diberlakukan, Ini Sebabnya