RIAUIN.COM- Ratusan warga Kuansing memblokade Kantor Bupati Kuansing, Minggu (24/11/2024). Blokade tersebut merupakan bentuk protes terhadap kegiatan bupati Kuansing yang mengumpulkan para camat dan Kepala desa disaat situasi sudah memasuki Minggu tenang.

Warga menilai, pengumpulan rombongan kepala desa itu syarat dengan kepentingan politik bupati petahana Suhardiman Amby. Warga sempat masuk ke halaman kantor bupati untuk mencari pihak pihak yang melakukan pertemuan.

Melihat gelagat yang kurang baik, para camat dan kepala desa langsung ngacir dari ruang pertemuan. Bahkan ada yang lompat pagar melarikan diri. Selain itu, ada juga yang kabur melarikan sepeda motornya melalui tangga.

Saking takutnya, ada juga peserta rapat yang mengaku sebagai kontraktor. "Buktinya mereka bersalah, macam ragam alasan mereka hadir kesini," kata Iven salah seorang warga yang ikut dalam aksi protes tersebut.

Warga terlihat mulai geram ketika PJ Sekda Kuansing dr Fahdiansyah memberikan keterangan terkait acara pengumpulan rombongan kepala desa itu pada hari libur.

Fahdiansyah menjelaskan, rapat tersebut merupakan agenda konsolidasi pemilu. Namun uniknya, pertemuan tersebut tidak mengikutsertakan pihak Bawaslu.

"Kalau agenda pemilu, kenapa Bawaslu tidak diikutkan. Ini kan bohong namanya," ucap warga lainya.

Setelah mengadakan pertemuan dengan perwakilan masa, maka disepakati beberapa item. Dimana, menjelang pelaksanaan Pilkada 27 November 2024, kegiatan pemerintahan yang menguntungkan pasangan calon Suhardiman Amby ditiadakan. Baik kegiatan kepala desa, perangkat desa maupun kegiatan lainya. Jika hal itu dilanggar, maka massa akan kembali melakukan aksi berikutnya

Hasil kesepakatan tersebut juga disampaikan oleh PJ Sekda dihadapan ratusan masyarakat yang mendatangi kantor bupati tadi siang. Selain PJ Sekda, Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito juga menjamin situasi selama pelaksanaan pilkada aman dan kondusif. (hen)