PILIHAN
Era Jokowi kok PHK Dimana-mana, Ini Kata Ekonom
Joko Widodo
KABAR hengkangnya sejumlah industri kelas dunia dari Indonesia,
menjadi pembicaraan hangat di banyak kalangan. Termasuk para pengamat
ekonomi nasional.
Kata pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Dzulfian Syafrian, tutupnya perusahaan global yang beroperasi di Indonesia, merupakan dampak dari pelemahan ekonomi.
"Banyak yang tak bisa bertahan, bahkan perusahaan raksasa juga kesulitan di Indonesia," kata Dzulfian.
Menurut Dzulfian, pelemahan ekonomi di tanah air, bisa jadi merupakan imbas dari pelemahan ekonomi dunia. Khususnya Tiongkok atau Cina, yang selama ini menjadi mitra dagang strategis bagi Indonesia.
Selanjutnya Dzulfian memaparkan sejumlah alasan utama hengkangnya perusahaan berkelas dunia dari bumi pertiwi. "Pertama, karena anjloknya
omset penjualan mereka di Indonesia," paparnya.
Kedua, lanjut Dzulfian, industri yang hengkang itu kalah bersaing dengan industri serupa yang beroperasi di Indonesia. "Misalnya, Toshiba kalah bersaing dengan Samsung, atau Ford dengan industri otomotif Jepang seperti Honda, Toyota ataupun Suzuki," tuturnya.
Alasan ketiga, paparnya, semakin mahalnya biaya produksi akibat kenaikan tarif listrik, BBM, pajak atau dampak nilai tukar, membuat industri
kelimpungan.
Masih menurut Dzulfian, hengkangnya sejumlah industri di Indonesia, merupakan lampu kuning bagi pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah harus fokus dalam memperbaiki, meningkatkan masuknya investasi. "Bukan tidak mungkin, perusahaan-perusahaan lain akan menyusul. Angkat kaki dari Indonesia," tuturnya. ILC
Kata pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Dzulfian Syafrian, tutupnya perusahaan global yang beroperasi di Indonesia, merupakan dampak dari pelemahan ekonomi.
"Banyak yang tak bisa bertahan, bahkan perusahaan raksasa juga kesulitan di Indonesia," kata Dzulfian.
Menurut Dzulfian, pelemahan ekonomi di tanah air, bisa jadi merupakan imbas dari pelemahan ekonomi dunia. Khususnya Tiongkok atau Cina, yang selama ini menjadi mitra dagang strategis bagi Indonesia.
Selanjutnya Dzulfian memaparkan sejumlah alasan utama hengkangnya perusahaan berkelas dunia dari bumi pertiwi. "Pertama, karena anjloknya
omset penjualan mereka di Indonesia," paparnya.
Kedua, lanjut Dzulfian, industri yang hengkang itu kalah bersaing dengan industri serupa yang beroperasi di Indonesia. "Misalnya, Toshiba kalah bersaing dengan Samsung, atau Ford dengan industri otomotif Jepang seperti Honda, Toyota ataupun Suzuki," tuturnya.
Alasan ketiga, paparnya, semakin mahalnya biaya produksi akibat kenaikan tarif listrik, BBM, pajak atau dampak nilai tukar, membuat industri
kelimpungan.
Masih menurut Dzulfian, hengkangnya sejumlah industri di Indonesia, merupakan lampu kuning bagi pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah harus fokus dalam memperbaiki, meningkatkan masuknya investasi. "Bukan tidak mungkin, perusahaan-perusahaan lain akan menyusul. Angkat kaki dari Indonesia," tuturnya. ILC
Berita Lainnya
Sejumlah Serpihan Ditemukan, KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam
Ponpes di Indramayu Laksanakan Salat Tarawih 'Kilat', Pengurus: Ini Sudah Tradisi
Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, AS Kirim Pesawat C-17
Ditetapkan Sebagai Tersangka, Wali Kota Tanjungbalai Syahrial Dibawa KPK ke Jakarta
Ikuti Latihan Penembakan Rudal dan Torpedo, Kapal Selam KRI Nanggala Hilang di Bali Utara
Unggahan Joseph Paul Zhang Diduga Menista Agama, Menag: Masyarakat Jangan Terpancing
Sejumlah Serpihan Ditemukan, KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam
Ponpes di Indramayu Laksanakan Salat Tarawih 'Kilat', Pengurus: Ini Sudah Tradisi
Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, AS Kirim Pesawat C-17
Ditetapkan Sebagai Tersangka, Wali Kota Tanjungbalai Syahrial Dibawa KPK ke Jakarta
Ikuti Latihan Penembakan Rudal dan Torpedo, Kapal Selam KRI Nanggala Hilang di Bali Utara
Unggahan Joseph Paul Zhang Diduga Menista Agama, Menag: Masyarakat Jangan Terpancing