Pakai Foto Kadiskes di Profil WA, Penipu Lobi Pimpinan Kimia Farma Minta Kirimkan Uang
PEKANBARU, RiauIN.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir merasa dirugikan oleh sejumlah orang yang mencatut namanya untuk melakukan penipuan. Tindakan tersebut segera diketahui calon korban dengan menghubungi langsung Mimi guna mendapatkan klarifikasi.
Peristiwa pencatutan nama tersebut terjadi Rabu (8/7/2020), dimana seseorang mengubungi pimpinan perusahaan Kimia Farma Cabang Pekanbaru melalui saluran WhatsApp. Si penelpon menggunakan WA menggunakan foto profil Kadiskes Mimi.
"Kemudian dalam komunikasi kontak teleponnya penipu ini membicarakan masalah yang membelit perusahaan Kimia Farma dengan Pemprov. Menurut pimpinan Kimia Farma, suaranya cukup mirip dengan suara saya," jelas Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir kepada RiauIN.com, Kamis (9/7/2020).
Tak sampai disitu, penipu yang belum diketahui identitasnya malah menyebutkan bahwa saat itu dia sedang bersama Gubernur Riau Syamsuar. Padahal saat itu Gubernur Riau sedang berada di Jakarta, dan Mimi berada di Pekanbaru.
Kepada pimpinan Kimia Farma, "Kadiskes" palsu tersebut menyerahkan telepon kepada "Gubernur Riau" yang juga palsu. Disampaikanlah sejumlah nasihat dan pesan-pesan bijak, yang ujung-ujungnya minta disetorkan uang kepada "Kadiskes" palsu.
"Tak lama, saya dikirimi screenshoot percakapan awal oleh pimpinan Kimia Farma Pekanbaru, yang dilanjutkan dengan berkomunikasi langsung. Saya tegas bahwa itu bukan saya, dan saya tidak sedang bersama Pak Gubernur. Pak Gubernur sedang di Jakarta," jelas Mimi lagi.
Selanjutnya Mimi menghubungi Gubri Syamsuar untuk menceritakan perihal pencatutan namanya oleh pihak tak bertanggung jawab. Saat itu Gubri menjawab untuk berhati-hati dan klarifikasi agar tidak sampai ada korban penipuan.
Terhadap langkah hukum atas penipuan yang mencatut nama dan memakai fotonya di WA, Mimi mengatakan sedang berkoordinasi dengan Kadis Kominfo Riau sambil menunggu arahan Gubri.
"Yang jelas saya sudah sampaikan hal ini ke publik agar jangan sampai ada korban akibat ulah penipuan yang mengatasnamakan Kadiskes atau lainnya," ujar Mimi.
Terkait masalah antara Kadiskes dengan PT Kimia Farma Cabang Pekanbaru, dijelaskan Mimi, pihaknya sudah menegur pimpinan Kimia Farma. Sebab pelaksanaan rapid test di Bandara Sultan Syarif Kasim II haruslah berizin Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
"Ini sesuai dengan Permenkes 411 Pasal 9 yang berbunyi 'Laboratorium klinik dilarang mendirikan pos sampel atau laboratorium pembantu'. Artinya walaupun tujuannya baik namun melakukan rapid test tersebut harus mengacu pada aturan berlaku. Dan pihak Kimia Farma diinformasikan akan mengikuti aturan tersebut," sebut Mimi lagi.(fbh)
Berita Lainnya
Dari 57 Aduan Terkait THR, 28 Laporan Sudah Diselesaikan Disnakertrans Riau
Naik 100 Persen dari Tahun Lalu, 57 Pengaduan THR Diterima Disnakertrans Riau di 2024
Kloter Pertama JCH Riau Diberangkatkan dari Bandara SSK II Pekanbaru 12 Mei 2024
Bertugas Jaga Rutan dan Lapas, 32 CPNS Kemenkumham Riau Terima SK
Komisi V DPRD Riau Rekomendasikan PPDB Penilaian 5 Sekolah Asrama Oleh Siswa
Dipimpin Mendagri, Pj Gubri Hadiri Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
Dari 57 Aduan Terkait THR, 28 Laporan Sudah Diselesaikan Disnakertrans Riau
Naik 100 Persen dari Tahun Lalu, 57 Pengaduan THR Diterima Disnakertrans Riau di 2024
Kloter Pertama JCH Riau Diberangkatkan dari Bandara SSK II Pekanbaru 12 Mei 2024
Bertugas Jaga Rutan dan Lapas, 32 CPNS Kemenkumham Riau Terima SK
Komisi V DPRD Riau Rekomendasikan PPDB Penilaian 5 Sekolah Asrama Oleh Siswa
Dipimpin Mendagri, Pj Gubri Hadiri Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya