Serma Rama Wahyudi Gugur di Kongo, Menlu Retno Sampaikan Ucapan Duka
JAKARTA, RiauIN.com - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya Serma Rama Wahyudi, salah seorang prajurit terbaik Indonesia yang meninggal dunia dalam tugas saat memelihara perdamaian di Kongo.
Almarhum Serma Rama Wahyudi merupakan anggota TNI yang tergabung dalam pasukan pemeliharaan perdamaian Indonesia PBB (MONUSCO) di Republik Demokratik Kongo.
"Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada almarhum atas pengabdiannya dalam menjaga kedamaian dunia. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Retno dalam keterangan tertulis, Rabu (24/6/2020).
Serma Wahyudi sendiri saat ini bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 04 Pekanbaru di Jalan Jendral Ahmad Yani Pekanbaru.
Selain Serma Rama Wahyudi, terdapat satu personel TNI lainnya yang mengalami luka dalam aksi pemberontak Uganda tersebut, yaitu Prt M Syafii Makbul. M Syafii kini masih dalam perawatan tim medis.
Kejadian ini tentunya sangat dikecam oleh Dewan Keamanan PBB. "DK PBB juga telah meminta otoritas Kongo untuk melakukan investigasi dan membawa pelaku ke meja pengadilan," ungkap Retno lagi.
Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Luar Negeri, Indonesia merupakan negara ke-8 yang berkontribusi mengerahkan personel misi perdamaian PBB. Indonesia senantiasa aktif menyerukan perlunya peningkatan keamanan dan keselamatan personel misi perdamaian PBB di forum multilateral.
Menurut laporan dari peneliti independen, Council of Foreign Relations, konflik kekerasan di Republik Demokratik Kongo bermula dari meningkatnya pengungsi dan peristiwa yang terjadi di Rwanda pada tahun 1994 lalu. Banyaknya sumber daya mineral di negara tersebut memicu terjadinya tindak kekerasan.
Beberapa kelompok bersenjata diyakini beroperasi di bagian timur. Kelompok ini diyakini terus meneror masyarakat dan menguasai area yang tidak dijangkau pasukan pemerintah.
Akibat tindak kekerasan di sana, jutaan warga sipil mengungsi. Menurut data PBB, ada 4,5 juta yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik di Republik Demokratik Kongo. Lebih dari 800 warga Kongo lainnya terpaksa melarikan diri ke negara lain.(nsv)
Berita Lainnya
Sejumlah Serpihan Ditemukan, KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam
Ponpes di Indramayu Laksanakan Salat Tarawih 'Kilat', Pengurus: Ini Sudah Tradisi
Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, AS Kirim Pesawat C-17
Ditetapkan Sebagai Tersangka, Wali Kota Tanjungbalai Syahrial Dibawa KPK ke Jakarta
Ikuti Latihan Penembakan Rudal dan Torpedo, Kapal Selam KRI Nanggala Hilang di Bali Utara
Unggahan Joseph Paul Zhang Diduga Menista Agama, Menag: Masyarakat Jangan Terpancing
Sejumlah Serpihan Ditemukan, KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam
Ponpes di Indramayu Laksanakan Salat Tarawih 'Kilat', Pengurus: Ini Sudah Tradisi
Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, AS Kirim Pesawat C-17
Ditetapkan Sebagai Tersangka, Wali Kota Tanjungbalai Syahrial Dibawa KPK ke Jakarta
Ikuti Latihan Penembakan Rudal dan Torpedo, Kapal Selam KRI Nanggala Hilang di Bali Utara
Unggahan Joseph Paul Zhang Diduga Menista Agama, Menag: Masyarakat Jangan Terpancing