Sekretaris BKKBN Riau Mery Eliya mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh ratusan orang yang terdiri dari pegawai BKKBN, mitra BKKBN, seperti mitra kerja Disduk Capil, Dalduk KB, Disdalduk KB Kota Pekanbaru, Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera, kemudian ada juga Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB), perwakilan kepolisian, perwakilan TNI, dan juga dari masyarakat sekitar kantor BKKBN Riau.
"Senam Poco-Poco yang dilaksanakan hari ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Kontrasepsi se-Dunia/Word Contraception Day (WCD) yang dilakukan serentak oleh Perwakilan BKKBN provinsi di seluruh Indonesia," jelasnya.
Melalui hari kontrasepsi se-dunia ini, Ia berharap agar seluruh pemangku kepentingan dan mitra kerja serta sektor terkait, memberikan komitmen dan kinerja terbaik untuk pelaksanaan Program KKBPK. Ia mengatakan, keberhasilan meletakkan pondasi keluarga kecil bahagia sejahtera yang telah diraih selama ini bukan semata-mata hasil kerja Pemerintah Pusat, dalam hal ini BKKBN saja.
"Melainkan juga kerja keras dan peran serta para pemangku kepentingan dan mitra kerja di tingkat Provinsi Riau," jelasnya.
Lanjutnya, hari Kontrasepsi se-dunia ini diharapkan bukan hanya sekedar perayaan seremonial saja. Peringatan ini semestinya dijadikan sebagai momentum untuk terus menggalakkan kembali program Keluarga Berencana (KB).
"Peringatan Hari Kontrasepsi se-Dunia diharapkan dapat meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, provider, dan mitra kerja BKKBN untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia, sejahtera, selaras dengan Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Dalduk KB Provinsi Riau Andra Sjafril yang juga hadir pada acara tersebut menyampaikan ucapan selamat hari kontrasepsi se-dunia. Ia mengatakan, persoalan program KB sampai saat ini memang masih belum terselesaikan.
"Nah dengan peringatan hari kontrasepsi ini tentu diharapkan semua pihak termasuk OPD terkait dan juga OPD lainnya bisa mengkampanyekan program KB untuk mensejahterakan masyarakat. Bonus kependudukan kita sikapi dengan positif, bukan menjadi beban pembangunan, tapi menjadi produktivitas bagi pembangunan," paparnya. (int/nol)