Kanal

Terserang Virus dan Bakteri, 150 Ton Ikan di Waduk PLTA Koto Panjang Mati

RIAUINCOM - Sekotar 150 ton ikan di keramba jaring apung di waduk PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, mendadak mati karena terpapar virus Koi Herpes Virus (KHV) dan bakteri Hydrophila.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau, Herman Mahmud mengatakan, wabah itu diketahui setelah dilakukan uji sampel terhadap ikan yang mati di Labor Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Pekanbaru. Saat ini pihaknya telah membahas hasil uji laboratorium terhadap sampel ikan yang mati di waduk PLTA Koto Panjang. 

"Berdasarkan hasil pengecekan di laboratorium dan rapat bersama Badan Karantina Ikan, disimpulkan bahwa kematian ikan-ikan tersebut selain terpapar virus KHV, juga positif bakteri Hydrophila," kata Herman, Rabu (8/2/2023).

Adapun penyebab bakteri tersebut menyebar diduga terbawa oleh benih ikan dari luar daerah yang kurang bagus, sehingga bakteri berkembang di keramba ikan. 

Kemudian, kata dia, bisa juga disebabkan bakteri karena padat tebar ikan terlalu tinggi. Misalnya daya tampung keramba hanya 1.000 benih ikan, namun yang dimasukan 5.000 benih ikan. 

"Itu asumsi kita diduga karena itu. Kemudian bisa juga karena banyaknya pakan-pakan di bawah yang tidak habis dimakan ikan itu menjadi amonia," pungkasnya.-dnr/mcr

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler