RIAUIN.COM- Masalah banjir yang selalu terjadi di Kota Pekanbaru harus ditangani secara keroyokan. Karena itu butuh kerja sama semua pihak agar hujan dalam waktu singkat tak sebabkan banjir.
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun, Jumat (16/9/2022) mengatakan, kondisi banjir di Pekanbaru karena penyumbangan aliran air. Ada beberapa titik banjir yang sudah mulai ditangani bersama.
"Menangani banjir ini tak mungkin bisa selesai dalam waktu 3 bulan. Karena selain keterbatasan dana, personel dan alat, harus dilakukan keroyokan," kata Sekwan DPRD Riau yang akrab disapa Uun itu.
Menyesuaikan masalah di Kota Pekanbaru, tak akan selesai kalau tidak dilakukan keroyokan.
"Setiap hari ada pembenahan terutama di bantaran sungai. Minimal setiap hari kita keruk satu meter, bisa mengurangi banjir satu di Kota Pekanbaru," ujar Uun.
Selain itu, masalah sampah rumah tangga juga menjadi perhatian serius bagi Uun. Pemko menetapkan jam membuang sampah di lokasi yang sudah ditentukan.
"Kita sudah nentukan jam untuk membuang sampah rumah tangga. Maka itu diimbau kepada masyarakat dapat bekerja sama buang sampah dijam yang sudah ditetapkan," imbaunya.
Banyak permasalahan Kota Pekanbaru yang perlu perhatian khusus dan dibenahi. Termasuk masalah penerimaan siswa baru yang jumlah ruang belajar tak mencukupi dengan angka anak masuk sekolah.
Kekurangan ruang kelas harus segera diselesaikan. Ditargetkan tahun depan APBD Kota Pekanbaru harus pro rakyat, untuk proyek multi years akan ditiadakan.
"Sekarang ini bagaimana kita bicara APBD sosial, kita bantu warga yang meninggal dengan biaya sosial kematian, bea siswa anak kurang mampu dan biaya pengobatan di Puskesmas," ujarnya.
Niat tulus merubah kota ini, tak bisa langsung dilaksanakan, banyak yang harus dibenahi untuk mengubah wajah kota.
"Ubah wajah, mewarnainya untuk menjadikan Pekanbaru lebih baik. Pekanbaru merupakan daerah heterogen maka harus bersama-sama berbaur antar etnis ini akan mudah berkembang dan maju. Karena setiap etnis kita punya kelebihan masing-masing," ucapnya.-vie