Kanal

Satpol PP Bubarkan Hajatan Pernikahan Anggota DPR dari PKB

RIAUIN.COM - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo membubarkan sejumlah acara hajatan akhir pekan kemarin. Ternyata salah satu hajatan tersebut adalah acara pernikahan anggota DPR RI di Restoran Java Terrace Hotel Harris, Solo.

Diketahui bahwa acara itu merupakan pernikahan anggota Komisi IV Luluk Nur Hamidah. Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut dinikahi oleh Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Alfitra Salamm.

Ditambah lagi beredarnya foto mobil berpelat khusus DPR RI bernomor 20-05. Mobil dengan hiasan bunga itu diparkir di halaman Java Terrace.

Selain itu, terlihat dari unggahan story Instagram Luluk @luluknurhamidah1, dirinya menguggah ulang ucapan selamat dari teman-temannya. Salah satu unggahan juga tertulis bahwa lokasi acara berada di Java Terrace.

Dari informasi yang dihimpun, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah juga turut diundang dalam acara tersebut. Luluk dan Ida adalah sama-sama politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Tak hanya itu, sejumlah pejabat dikabarkan turut hadir di lokasi. Tak sedikit pula kendaraan berpelat nomor luar Solo yang ramai mendatangi lokasi.

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Satpol PP Solo, Arif Darmawan, tidak membantah informasi terkait pernikahan anggota DPR RI itu. Dia mengatakan langsung mendatangi lokasi dan meminta kegiatan pernikahan dilakukan di KUA.

Baca juga:Truk Tabrak Pemotor-Pejalan Kaki di Kulon Progo, 2 Orang Tewas

"Informasi dari masyarakat ada kegiatan itu (pernikahan anggota DPR dengan DKPP). Setelah dicek ada dan dimediasi oleh Kapolres, Dandim dan Satpol untuk tidak boleh melaksanakan di Java Terrace, karena sesuai SE hanya boleh diadakan di tempat ibadah, KUA, dan Disdukcapil saja," kata Arif di Balai Kota Solo, Senin (9/8/2021).

"Mereka akad nikah di sana kemudian geser ke KUA. Makanya kemarin Pak Kemenag ditegur Pak Kapolres kok tidak melaksanakan di KUA," ujar dia.

Menurutnya, sebagian tamu sudah berada di Java Terrace. Petugas memberi sedikit kelonggaran karena sebagian tamu yang juga menginap di hotel itu.

"Karena sebagian tamu menginap di sana, kita beri ruang sedikit. Ada 100-an lebih tamunya berdatangan, tapi kita dorong untuk pulang," kata Arif.

Terkait kehadiran Ida Fauziyah, Arif tidak menjawab. Dia beralasan petugas tidak mengecek satu per satu tamu yang hadir.

"Petugas mungkin juga tidak tahu itu pejabat apa bukan," pungkas Arif.

Kepala Biro Humas Kementerian Tenaga Kerja, Chairul Fadhly Harahap, membenarkan bahwa Menaker Ida Fauziyah mendapat undangan untuk acara tersebut, namun tidak menghadiri.

"Benar bahwa Bu Menteri Tenaga Kerja diundang, tapi memang Bu Menteri tidak hadir dalam acara tersebut," ujar Chairul.--nal.

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler