Kanal

Banjir di Tengah Wabah Corona yang Terlupakan

RIAUIN.COM- Suara gaduh mulai terdengar dari hampir semua penjuru di Desa Seberang Pulau Busuk, Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Warga mulai berlarian menyelamatkan diri dengan membawa harta benda dan barang berharga untuk berusaha menyelamatkan diri dari luapan air Sungai Kuantan.

Air Sungai Kuantan mulai meluap sejak Kamis (26/11/2020) sore. Karena hujan yang terus menerut, hingga Jumat (27/11/2020) pagi air mulai masuk ke pemukiman warga.

Pagi itu sekitar pukul 09.00 wib, air Sungai Kuantan tiba-tiba meluap hingga masuk ke dalam rumah warga. Air menyapu semua yang dilaluinya, tak terkecuali kebun dan sawah milik warga.

"Mak...Emak...air sudah masuk ke dalam rumah," terdengar suara nyaring seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun dari salah satu rumah warga.

Tampak seorang ibu berusia sekitar 45 tahun segera menghampiri anak yang memanggil emak tadi. Sambil menggendeng anaknya, Khadijah yang akrab disapa Dijah dengan sigap menyambar tas dan barang berharga yang ada di atas meja untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
 
Dijah dan anaknya, Hendra diikuti dengan suami dan dua orang anaknya yang lain bersama warga Desa Seberang Pulau Busuk akhirnya tiba ditempat pengungsiang sementara di Kantor Desa.

Di aula Kantor Desa Seberang Pulau Busuk tampak sudah ramai warga yang mengungsi. Petugas dari kecamatan dan desa mulai sibuk membantu warga, terutama orang tua dan anak-anak. 

Air Sungai Kuantan terus naik hingga mencapai pinggang orang dewasa. Kondisi yang panik membuat warga melupakan situasi pandemi Corona saat ini.

Tak satupun dari para pengungsi itu tampak mengenakan masker dan menjaga jarak. Mereka seperti lupa bahwa wabah virus Covid-19 masih mengintai.

Di Kecamatan Inuman banjir merendam 10 desa dengan jumlah 1.176 KK yang terdampak.

"Ketinggian air mencapai 2 meter, sore ini masih naik," kata Camat Inuman, Arifin.

Arifin mengatakan, desa yang terparah terendam banjir berada dibagian seberang kecamatan diantaranya desa Seberang Pulau Busuk, Pulau Sipan, dan Ketaping Jaya.

"Air mulai masuk ke rumah warga Jumat pagi tadi sekitar pukul 09.00 wib," kata Arifin.

Meluapnya Sungai Kuantan membuat ribuan rumah di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau terendam banjir.

Kondisi yang sama juga terjadi di Kecamatan Pangean, banjir merendam sedikitnya 1.821 rumah dan ada sekitar 2.303 Kepala Keluarga dan 7.476 jiwa terdampak banjir.

Kepanikan juga terjadi di Kecamatan Pangean, sebanyak 12 desa terendam banjir luapan Sungai Kuantan. Di Desa Pulau Tongah ada 66 rumah, Tanah Bekali 250 rumah, Pulau Deras 141 rumah, Teluk Pauh 81 rumah, Pulau Kumpai 121 rumah, Pembatang 184 rumah.

Camat Pangean, Mahviyen Trikon Putra yang datang ke lokasi banjir tampak memakai masker sibuk berkoordinasi dengan petugas kecamatan dan perangkat warga. Tak ada sosial distancing dalam suasan kemelut akibat banjir luapan Sungai Kuantan ini.

Dari 12 desa yang ada di Kecamatan Pangean, desa-desa yang terdampak diantaranya desa Pulau Tongah ada 66 rumah, Tanah Bekali 250 rumah, Pulau Deras 141 rumah, Teluk Pauh 81 rumah, Pulau Kumpai 121 rumah, Pembatang 184 rumah.

Kemudian Padang Kunik 202 rumah, Padang Tanggung 85 rumah, Sukaping 171 rumah, Pulau Rengas 150 KK, Pauh Angit 260 rumah, dan Pauh Angit Hulu 260 rumah.

Di Kecamatan Kuantan Hilir ada sekitar 400 rumah yang terdampak banjir. Desa-desa yang terdampak diantaranya Pulau Baralo, Pulau Kulur, Tanjung, Pulau Baru, Pelukahan, Lumbok, Danau, Pengalihan dan Tanjung Pisang.

"Air mulai masuk pada Kamis tengah malam dan ketinggian air pagi tadi mencapai setinggi lutut orang dewasa," kata Camat Kuantan Hilir Seberang, Novrion, Jumat (27/11/2020) sore.

Warga yang sudah mendirikan dapur umum mulai menyediakan makanan untuk para pengungsi banjir. Sepertinya mereka akan bertahan di tempat ini untuk beberapa waktu. Pasalnya, hingga sore ini air masih merendam rumah warga hingga ketinggian 2 meter.

Sementara di Kuantan Hilir banjir luapan Sungai Kuantan juga merendam ratusan rumah. Desa terparah yang teremdam adalah Desa Pulau Kijang dan Pulau Madinah.

"Ada 6 desa yang terdampak, terparah di Pulau Kijang dan Pulau Madinah, karena memang kondisi dua desa ini secara geografis cukup rendah," katanya.

Para tenaga medis yang ikut membantu pengungsi, terus mengingatkan warga untuk tetap memakai masker dalam kondisi seprti saat ini. "Sudah menjadi tugas kita warga, untuk terus saling mengingatkan dengan warga lain. Tak dapat dipungkiri dalam kondisi seperti ini banyak warga yang abai dan menganggap wabah Corona bisa hanyut terbawa luapan air Sungai Kuantan," kata Inur (32), Warga Desa Pulau Kijang. (*)

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler