Kanal

Panglima TNI Lepas Jenazah Pelda Rama Wahyudi Menuju Pekanbaru Pagi Tadi

JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin upacara pelepasan Pembantu Letnan Dua (Pelda) Anumerta, Rama Wahyudi ke rumah duka di Pekanbaru, Riau, pagi ini. Jenazah Rama Wahyudi diberangkatkan ke Pekanbaru menggunakan pesawat melalui Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Kita menyaksikan pemberangkatan dari Lanud Halim, jenazah Pembantu Letnan Dua Rama Wahyudi untuk diterbangkan ke Pekanbaru. Setelah semalam mendarat di Cengkareng dan langsung kita sembahyangkan di Hanggar Skadron 17," kata Hadi Tjahjanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (3/7/2020) pagi.

Hadi berterima kasih kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang telah membantu proses pemulangan Pelda Rama Wahyudi ke Indonesia. Jenazah Rama Wahyudi sendiri tiba di Indonesia pada Kamis, 2 Juli 2020, malam, melalui Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

"Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Kemenlu yang banyak membantu sehingga proses pemulangan jenazah almarhum bisa datang ke Indonesia sesuai dengan rencana," ungkapnya.

Hadi mengaku kehilangan salah satu prajurit TNI terbaik Rama Wahyudi pada saat menjalankan misi perdamaian. Jenazah Rama Wahyudi akan diterima oleh pihak keluarga siang nanti setelah tiba di Pekanbaru.

"Hari ini, jenazah Pelda Anumerta Rama akan diterima oleh keluarganya dan kami seluruh keluarga besar anggota TNI merasa kehilangan. Kehilangan prajurit terbaik pada misi kedamaian, misi kemanusiaan," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, satu prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco, Rama Wahyudi, gugur saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika. Serma Rama Wahyudi mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Pelda Anumerta.

Rama Wahyudi gugur usai diserang oleh kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika pada Senin, 22 Juni 2020, sekira pukul 17.30, waktu setempat. Serangan mendadak tersebut diduga dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo.

Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco merupakan satgas PBB dari Indonesia yang banyak memberikan kontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur di daerah misi dan telah mendapatkan apresiasi besar dari Markas PBB, salah satunya adalah program pembangunan dan rehabilitasi jalan Kasinga-Kadidiwe, Kongo.(vie)

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler