Berawal dari laporan petugas Health Safety Security Environment (HSSE) kepada pengawas bahwa telah terjadi kebakaran di area tangki 9.
Menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), petugas mencoba memadamkan namun tidak mampu menaklukan api yang sudah menguasai tangki tersebut.
Operation Head (OH) Terminal BBM Dumai, Alimuddin menyatakan situasi tersebut sebagai keadaan darurat level I dan meminta semua petugas untuk segera berkumpul ke Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) dalam rangka berkordinasi untuk menangani kebakaran di tangki 9.
Saat sedang berusaha memadamkan kebakaran yang terjadi, ratusan massa yang membawa spanduk dan peralatan unjuk rasa datang untuk melakukan tuntutan kepada perusahaan, hingga mencoba memasuki pintu pos Terminal BBM Dumai.
Dengan kesigapan tim pengamanan Terminal BBM Medan Group menghadang para pendemo untuk masuk ke lokasi.
Massa yang diperkirakan berjumlah 100 orang tersebut mecoba untuk menerobos masuk ke Terminal BBM Dumai dan hampir 30 menit lebih para pendemo melakukan orasi dan meneriakan tuntutan-tuntutan terhadap Pertamina.
OH Terminal BBM Dumai, Alimuddin mengungkapkan bahwa simulasi OKD ini rutin dilakukan di seluruh wilayah Operasi Pertamina, untuk memberikan edukasi berkelanjutan sekaligus meningkatkan kewaspadaan, mengingat lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi.
“Penanganan simulasi OKD ini terus dilakukan secara rutin, untuk memberikan edukasi berkelanjutan sekaligus meningkatkan kewaspadaan bagi seluruh pekerja, mengingat lingkungan kerja memiliki risiko yang cukup tinggi," ungkapnya.
Alimuddin juga mengharapkan supaya simulasi OKD ini mampu memberikan manfaat kepada seluruh pekerja dan juga stakeholder yang ada di sekitar wilayah Terminal BBM Dumai.(int/nol)