RIAUIN.COM - Empat orang murid laki-laki di salah satu SD di Kota Pekanbaru mengalami tindakan asusila yang dilakukan oleh 8 orang pemuda. Peristiwa bejat itu terjadi pada Senin, 17 April 2023 lalu. Tak main-main, salah satu korban disodomi hingga lebih dari 10 kali secara bergantian di waktu yang berbeda dan tempat berbeda.
Keempat korban yakni, KEP, GYS, RS dan VAB. Tiga dari mereka saat ini duduk di bangku kelas 3 dan 1 orang lainnya murid kelas 6. Dari pengakuan korban, mereka disodomi oleh para tersangka di lokasi perumahan tempat mereka tinggal. Pelaku tak lain merupakan tetangga mereka sendiri.
Pengacara yang ditunjuk sekolah untuk mendampingi korban, Dedi menjelaskan, orang tua korban baru tau anaknya disodomi karena mendapatkan informasi ada video yang beredar.
"Pelaku berjumlah 8 orang, satu orang sudah dewasa dan 7 orang masih dibawah umur. Korban disodomi semua," kata Dedi, Jumat (3/11/2023).
Dia menjelaskan, awalnya pelaku mengajarkan anak-anak tersebut tentang tatacara melakukan hubungan seks. Peristiwa itu terjadi pada bulan puasa.
"Terakhir mereka disodomi dan beberapa pelaku lainnya merekam. Infonya dikirim ke grup LGBT di Pekanbaru. Orang tua korban tau anaknya menjadi korban sodomi setelah ada yang memberi tau video itu beredar," paparnya.
Tak terima dengan apa yang menimpa anak mereka, orang tua korban akhirnya membuat laporan ke Polda Riau.
Terpisah, Kabid Humas Polda Riau, Kombes Hery Murwono menjelaskan, peristiwa itu baru dilaporkan ke Polda Riau pada Kamis, 7 September 2023 lalu.
"Menindaklanjuti laporan itu, Polda Riau telah memeriksa 7 orang termasuk orang tua korban, para korban dan UPT Perlindungan Anak Propinsi Riau," kata Hery.
Selanjutnya, terhadap korban dilakukan visum et repertum dan penyidik melakukan gelar perkara untuk ditingkatkan ke penyidikan.
"Usai gelar, penyidik menetapkan 4 orang tersangka yakni IW (26 tahun), RID (14 tahun), RZ (14 tahun) dan F (14 tahun). Tersangka IW langsung ditahan sementara 3 tersangka yang masih dibawah umur sementara belum dilakukan penahanan," ujarnya.-dnr