Kanal

Misteri Tenggelamnya KM Banawa di Danau PLTA Koto Panjang Kampar Belum Terjawab, Sumber Dana Modifikasi Kapal Naas Dipertanyakan

RIAUIN.COM- Kapal Motor (KM) Banawa Nusantara 58 yang tenggelam di Danau PLTA Kotopanjang pada Desember 2020 silam hingga kini masih meninggalkan sejumlah misteri.

Di antara satu dari banyak misteri yang belum terjawab hingga saat ialah sumber dana yang digunakan untuk memodifikasi kapal tersebut. Dari informasi yang beredar, sumber dana yang digunakan untuk memodifikasi kapal tersebut berasal dari dana aspirasi atau Pokir anggota dewan, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Komisi II, Zumrotun dari Fraksi Gerindra.

Zumrotun ketika dimintai konfirmasinya soal sumber dana ini, membantah bahwa uang yang digunakan untuk memodifikasi kapal tersebut dari Pokir dirinya selaku Ketua Komisi II.

"Nggak ada pokir kami, itu program kegiatan dinas," ucap Zumrotun, Jumat (13/10/2023) kemarin.

Zumrotun merupakan salah satu penumpang yang selamat dalam kejadian naas itu. Ia disebut berada di dalam lambung kapal saat Banawa Nusantara 58 oleng dan terbalik lalu karam. Namun, dia berhasil keluar dan selamat.

Jika Zumrotun membantah, biaya memodifikasi KM Banawa Nusantara 58 ini dari Pokir dia, lalu apakah anggaran ini berasal dari anggaran Dinas Pariwisata Kabupaten Kampar yang saat itu dipimpin oleh Zulia Dharma?

Dihubungi terpisah, melalui selulernya, Zulia Dharma yang kini menjabat sebagai Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu, juga tak mengakui sumber dana dari anggaran dinas yang saat itu ia pimpin.

Dia mengaku, sumber dana yang digunakan saat itu bersumber dari pihak ketiga. Yang justru sangat aneh ialah, ia pun tidak mengetahui pihak ketiga mana sumber dana tersebut.
Jika kita kilas balik, Kapal Motor (KM) Banawa 58 terbalik di waduk PLTA Koto Panjang, Sabtu, 19 Desember 2020 lalu. Sekira pukul 16.30 WIB. Di mana satu orang penumpang meninggal dunia, atas nama Salman Alfarisi

Sumber di tepian Mahligai Seribu Bunga, lokasi dekat kapal tenggelam menyampaikan, bahwa, akibat terbaliknya KM Banawa 58, satu orang penumpang kapal atas nama Salman Alfarisi (28) warga Kota Pekanbaru meninggal dunia di lokasi kejadian.

Dikatakannya, kejadian terbaliknya kapal pariwisata bantuan dari Kementerian Perhubungan itu berawal saat kapal mengangkut sekira 40 orang wisatawan dari Pulau Puti Island berangkat menuju obyek wisata Talau.

"Di tengah perjalanan kapal tiba-tiba oleng yang kemudian terbalik," ungkap sumber ini.

Seluruh penumpang berusaha menyelamatkan diri waktu itu dan satu orang korban dinyatakan hilang, kemudian ditemukan meninggal dunia.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kampar Zulia Dharma membenarkan kejadian tersebut. "Benar, KM Banawa 58 miring dan terbalik di Danau PLTA Koto Panjang," ujarnya.

Ada satu orang meninggal atas insiden tersebut, sebut Zulia Dharma saat dihubungi, Sabtu (19/12/2020) malam.-naz

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler