Kanal

Malang Diguncang Gempa Magnitudo 6,1, BMKG: Tidak Termasuk Megathrust

RIAUIN.COM - Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan gempa yang terjadi di Malang, berdekatan dengan pusat gempa yang sempat merusak Jawa timur ratusan tahun lalu.

Gempa magnitudo 6,1 mengguncang wilayah selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, sekitar pukul 14.00 WIB, Sabtu (10/4). Gempa juga terasa hingga ke beberapa wilayah di Jawa Tengah, dari Yogyakarta hingga Bali.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga kini enam orang tewas dan sejumlah bangunan mengalami rusak akibat gempa bumi.

Berikut fakta-fakta gempa bumi yang mengguncang wilayah Malang, Jawa Timur, menurut Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono.

1. Pernah Terjadi Ratusan Tahun Lalu

Daryono mengatakan gempa selatan Malang magnitudo 6,1 berdekatan pusat gempa merusak Jawa Timur pada tahun 1896, 1937, 1962. 1963 dan 1972.

Menurut Daryono sejarah mencatat bahwa zona selatan Malang merupakan kawasan aktif terjadi gempa.

2. Tidak Berpotensi Tsunami

Mekanisme sumber gempa ini berupa pergerakan sesar naik (thrust fault). Mekanisme yang bersumber dari naiknya sesar ini sensitif terhadap potensi tsunami.

Namun gempa ini berada di kedalaman menengah dan dengan magnitudo 6,1 sehingga tidak cukup kuat untuk mengganggu kolom air laut, sehingga gempa ini tidak berpotensi tsunami.

3. Gempa Menengah Beniof

Gempa yang terjadi ini disebut bukan merupakan gempa Megathrust, tetapi masuk pada kategori gempa menengah di Zona Beniof.

Hal ini terjadi karena deformasi atau patahan buatan yang terjadi berada pada slab lempeng Indo-Australia yang menunjam dan tersubduksi menukik ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.

4. Merusak Bangunan di 13 Wilayah

Gempa yang terjadi mencapai skala intensitas maksimum V-VI MMI (dalam peta tingkat guncangan berwarna kuning) sehingga gempa berpotensi merusak.

Estimasi peta tingkat guncangan BMKG yang dikeluarkan 15 menit setelah gempa cukup akurat dan faktanya gempa banyak menimbulkan kerusakan bangunan rumah di 13 wilayah kabupaten/kota.

5. Terjadi Enam Kali Gempa Susulan

Berdasarkan hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi enam kali gempa gempa susulan (aftershock). Hingga berita ini dipublikasi, gempa susulan keenam terjadi dengan kekuatan M 5,5, tak berpotensi tsunami.

6. Guncangan hingga Pulau Bali

Gempa selatan Malang memiliki spektrum guncangan yang luas sehingga bisa dirasakan hingga daerah Banjarnegara di barat dan Bali di timur. Adanya spektrum guncangan yang luas berkaitan dengan hiposenter gempa yang cukup dalam.

7. Minim Mengaktifkan Gunung Api

Gempa ini dinilai memiliki potensi yang sangat kecil untuk dapat memicu aktifnya gunung api. Terkecuali gunu apit itu sedang berstatus aktif.

Jika gunung api sedang tidak aktif maka gempa tektonik akan sulit mempengaruhi aktivitas vulkanisme. -dani

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler