Kanal

Polisi Selidiki Tenggelamnya Kapal Wisata di Danau PLTA Koto Panjang, 5 Saksi Diperiksa

RIAUIN.COM - Perisitiwa naas yang menimpa kapal wisata Banawa Nusantara 58 yang tenggelamnya di Danau PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, berlanjut ke proses hukum. Polres Kampar masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab kecelakaan sehingga meninggalnya seorang penumpang, Salman Alfarisi (38).

Kapolres Kampar AKBP Muhammad Kholid melalui Kasat Reskrim Polres Kampar, AKP Berry Juana Putra mengatakan sudah 5 orang saksi diperiksa.

"Para saksi kita mintai keterangan peristiwa tersebut dari awal, sampai kejadian itu terjadi," ungkapnya, Rabu (23/12/ 2020).

Dikatakan Berry, mengenai subtansi penyelidikan yang dilakukan dalam peristiwa kecelakaan ini adalah kelayakan Kapal Banawa Nusantara 58, dan dugaan kelalaian sehingga menimbulkan korban jiwa dalam terbaliknya kapal tersebut. 

"Selanjutnya apakah  Kapal Banawa Nusantara 58 sudah mengantongi  izin pelayaran atau belum," sebut Kasat Reskrim.

AKP Berry Juana Putra, lulusan Akpol 2009 ini juga menyampaikan, UU Pelayaraan kemungkinan dikenakan dalam insinden kecelakaan. Namun dalam hal ini pihaknya akan meminta keterangan ahli dalam menguatkan bukti pemeriksaan. 

"Saksi yang akan kita hadirkan itu bisa dari Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Riau dan ahli dari akademisi," ucapnya. 

Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kampar Amin Filda, mengatakan kalau masalah izin pelayaran kapal Banawa Nusatara 58, diurus ke Dinas Perhubungan Provinsi Riau. 

"Karena saat serah terima kapal tersebut kita sudah menyampaikan kepada Dinas Pariwisata, bahwa mereka harus mengurus izin," kata Amin, sebagaimana dilansir Klikmx.com.

Ia menyebut, mengenai apakah izinnya sudah selesai atau belum, pihak Dishub Kampar tidak mengetahui lagi. Jadi pihaknya hanya pengadaan kapal saja saat itu, karena Kapal Banawa Nusantara 58 pemberian dari Kementerian Perhubungan. 

"Kemudian kapal pemberian diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Kampar," ungkapnya.

Amin Filda juga menyampaikan bahwa mereka telah memberikan nahkoda kapal yang mengantongi 5 sertifikat dalam mengemudikan kapal. "Jadi  mengenai apa penyebab kecelakaan tersebut sata juga tidak tahu apa penyebabnya," tuturnya. - vie

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler