Kanal

Harga Emas Antam Turun ke Rp948 Ribu per Gram

Jakarta, Riauin.com -- Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp948 ribu per gram pada Selasa (14/4) atau turun Rp4.000 dari Rp952 ribu per gram pada Senin (13/4). Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) turun Rp4.000 per gram dari Rp848 ribu menjadi Rp844 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp498,5 ribu, 2 gram Rp1,84 juta, 3 gram Rp2,74 juta, 5 gram Rp4,56 juta, 10 gram Rp9,05 juta, 25 gram Rp22,53 juta, dan 50 gram Rp44,98 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp89,9 juta, 250 gram Rp224,5 juta, 500 gram Rp448,8 juta, dan 1 kilogram Rp897,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.769,3 per troy ons atau naik 0,45 persen. Begitu pula dengan harga emas di perdagangan spot menguat 0,2 persen ke US$1.718,74 per troy ons pada pagi ini.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pergerakan harga emas di pasar internasional cenderung menguat berkat sentimen stimulus ekonomi dari bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. The Fed akan memberi pinjaman dengan nilai mencapai US$2,3 triliun.

Kebijakan ini melengkapi program pembelian aset tak terbatas yang sebelum dikeluarkan The Fed. Tujuannya, untuk meningkatkan likuiditas di pasar keuangan.

"Stimulus moneter bank sentral AS selalu menjadi penggerak kenaikan harga emas karena likuiditas ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/4).

Proyeksinya, harga emas bergerak di rentang yang cukup lebar, yaitu US$1.685 hingga US$1.750 per troy ons pada hari ini. Menurutnya, pergerakan harga emas kini mulai tak sejalan dengan kinerja indeks saham seperti beberapa waktu terakhir.

"Emas terlihat mulai melepaskan korelasi searahnya dengan indeks saham," katanya.(nol)

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler