Kanal

Resah dengan Ulah Maling, Peternak di Rohul Bikin Sayembara Unik

Riauin.com, Pekanbaru - Maraknya aksi pencurian sapi di Tambusai Utara, Rokan Hulu (Rohul) memberikan ide bagi salah satu peternak untuk membuat sanyembara unik. Tomson, peternak sapi di Desa Tanjung Medan, Rohul ini menjanjikan hadiah bagi siapa pun, baik masyarakat atau aparat yang bisa menangkap komplotan pencuri sapi.

Ide Tomson ini bukan tanpa alasan. Ternyata, dirinya merupakan salah satu peternak yang menjadi korban pencurian sapi. Tepatnya pada Minggu (20/11/2016) lalu, dua ekor sapi miliknya dicuri lalu dipotong pelaku di areal kebun kelapa sawit warga setempat.

Ia mengakui komplotan pencuri sapi di desanya itu tergolong kejam dan meresahkan masyarakat sekitar, khususnya peternak sapi. Karena dalam aksinya, sapi dicuri kemudian dipotong di tempat oleh kawanan pencuri tersebut.

"Ini sudah sangat kejam, kalau mencuri sapi saya masih terima, tapi ini dibegal. Mereka kawanan begal yang sadis, memotong sapi di tempat, bahkan sapi yang sedang hamil pun mereka potong," ungkap Tomson dilansir dari riauterkini, Minggu (27/11/2016).

Ia memperkirakan, sapi digiring ke tengah kebun sawit warga yang lokasinya memang jauh dari kawasan pemukiman. Salah satu sapi yang dicuri masih dalam kondisi hamil. Setelah dicari-cari, ternyata ada isi perut dan anak sapi yang sudah mati di bawan pohon sawit warga.

Tomson mengungkapkan, aksi pencurian sapi di Kecamatan Tambusai Utara sudah meresahkan. Ia memperkirakan, sudah lebih dari 30 ekor sapi milik warga yang dicuri oleh komplotan pencuri spesialis ternak sepanjang 2016 ini. 

Sayangnya, aksi pencurian sapi selama ini tidak dilaporkan peternak ke polisi, baru Tomson saja yang berani melaporkan ke Polsek Tambusai Utara.

"Mungkin cuman saya yang baru melaporkan kejadian ini ke polisi. Padahal masih banyak korban lain, namun mereka mengikhlaskan," tuturnya.

Tomson meminta pihak berwajib membuat tim khusus untuk mengungkap sindikat pencuri sapi yang sudah sangat meresahkan masyarakat di Tambusai Utara, yang tentunya mereka pakai senjata tajam ketika melancarkan aksinya.

"Kalau perlu pihak Polres Rohul dan Polda Riau turun ke lapangan. Ini sudah sangat-sangat meresahkan masyarakat. Tentunya mereka (pencuri) pakai senjata, tentunya kami masyarakat bisa terancam jiwanya," harapnya.

Hal serupa juga dialami Safrudin, peternak sapi di Kecamatan Tambusai Utara. Pria ini mengaku was-was dengan maraknya aksi pencurian ternah di daerahnya, apalagi para pencuri membawa senjata tajam ketika beraksi.

"Kita hanya bisa minta pihak Kepolisan bisa menangkap para pelaku begal sapi ini," harap Safrudin. (*)

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler