Kanal

Indonesia Disebut Supermarket Bencana

MAGELANG, Riauin.com -- Konferensi Nasional Pendidikan Bencana 2017 resmi digelar di Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang. Pendidikan bencana dinilai semakin penting, mengingat Indonesia merupakan lahan bencana.

"Seluruh Indonesia itu kawasan rawan bencana, bisa dibilang Indonesia itu supermarket bencana," kata Asril, Asisten Deputi Pendidikan Tinggi dan Pemanfaatan Ilmu Teknologi Kemenko PMK, Selasa (22/8).

Belum lagi, ia berpendapat, sehebat apa saja persiapan menanggulangi bencana, saat bencana itu datang pasti membawa kesusahan kepada banyak orang. Maka itu, sangat penting  pendidikan bencana dapat dimiliki masyarakat Indonesia.

Ia mengungkapkan pengalamannya saat menjadi tim penanggulangan bencana di Sumatra Barat, bersama dengan relawan dari Swiss. Parahnya, mereka yang jadi relawan malah diminta membayar uang sewa tinggal dari sejumlah preman.

"Saya bilang, seharusnya kalian malu, orang-orang datang dari jauh untuk bisa membantu saudara-saudara kalian, tapi malah diperlakukan seperti ini," ujar Asril.

Akhirnya, lanjut Asril, saat itu dipisahkan Brimob setempat yang menjaga tim-tim relawan yang ada. Ia menekankan, ini menjadi contoh bagaimana pendidikan bencana sangat penting diberi dan untuk dimiliki masyarakat Indonesia.

Terkait itu, ia menuturkan, Kemenko PMK memiliki rencana membuat sertifikasi relawan, yang tentu memiliki sisi buruk dan baik sendiri-sendiri. Buruknya, tentu dapat menghambat peran masyarakat dalam penanggulangan masyarakat.

"Tapi, di sisi lain, dapat menghindarkan bencana-bencana disisipi hal-hal yang negatif," kata Asril.

Dalam kesempatan yang sama, Budi Setiawan dari Konsorsium Pendidikan Bencana menilai, pemilihan Magelang sebagai tuan rumah Konferensi Nasional Pendidikan Bencana sangat tepat. Itu dikarenakan letak geografis Magelang.

"Magelang memang dekat dengan daerah bencana dan kalau masyarakat memiliki pendidikan bencana kita bisa menanggulanginya dengan baik," kata Budi.

Senada, Rektor UM Magelang Eko Muh Widodo mengatakan, Magelang memang episentrum daerah yang rawan bencana. Selain banyak gunung berapi yang aktif, bencana longsor tentu masih mengitari masyarakat dengan ketakutan.

"Untuk itu, UM Magelang sendiri telah mendirikan Trauma dan Healing Center, sebagai bentuk kepedulian atas daerah sekitar," ujar Eko.(rol)

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler