Kanal

Fadli Zon Tak Masuk Jajaran Pengurus Gerindra, Prabowo Pilih Cucu Pendiri NU

RIAUIN.COM – Ketua Umum yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, melantik para petinggi partai itu pada Sabtu 6 Februari 2021. Deretan nama yang masuk ke dalam jajaran kepengurusan DPP Partai Gerindra itu didapat dari hasil kongres Partai Gerindra pada 8 Agustus 2020.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah tersingkirnya Fadli Zon dari jajaran kepengurusan pusat Partai Gerindra dan penunjukan M Irfan Yusuf Hasyim alias Gus Irfan sebagai wakil ketua umum Partai Gerindra.

Gus Irfan merupakan cucu dari tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yakni Hasyim Asy’ari, yang berasal dari Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan bahwa selain menunjuk Gus Irfan masuk ke jajaran pengurus pusat, Prabowo juga mengukuhkan Sufmi Dasco Ahmad sebagai ketua harian Partai Gerindra.

Hal itu seiring dengan penunjukan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai wakil ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, dan Ahmad Muzani sebagai Sekjen Partai Gerindra.

Muzani menyampaikan pesan Prabowo untuk memberikan tempat kepada orang yang bersedia berjuang bersama partai agar terbentuk energi yang banyak. Karena, saat ini partai tengah memerlukan kekuatan yang banyak, yang bersumber dari semua kader Gerindra.

Bersamaan dengan pelantikan itu dikukuhkan juga kepengurusan Gerindra hasil kongres luar biasa pada 8 Agustus 2020. Dalam kongres itu Prabowo Subianto kembali ditetapkan sebagai ketua umum dan ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, dengan kewenangan tunggal untuk menyusun kepengurusan dewan pembina, dewan penasihat, dewan pakar, dan dewan pimpinan pusat.

"Dengan dikukuhkannya kepengurusan Partai Gerindra oleh H Prabowo Subianto, hal itu memberikan legitimasi kepada pengurus untuk melakukan langkah-langkah, pekerjaan, dan program partai, dalam mencapai tujuan-tujuan partai politik," kata Muzani.

"Komitmen partai Gerindra untuk tetap menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, persatuan dan kesatuan yang merupakan pilar bagi kekuatan bangsa Indonesia dalam kondisi apa pun merupakan hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi," ujarnya lagi. - tra

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler