Kanal

Ditinjau DLH Kuansing, Sungai Bawang Diduga Dicemari PT ASMJ Tiba-tiba Jernih

RIAUIN.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) turun ke lokasi meninjau dugaan pencemaran Sungai Bawang oleh PT Asia Sawit Makmur Jaya (ASMJ) di Desa Jake, Kecamatan Kuantan Tengah, Jumat (18/12/2020) pagi.

Anehnya, saat tim DLH Kuansing turun ke lokasi, rembesan limbah cair di Sungai Bawang tidak ditemukan lagi. Bahkan, air sungai yang berada di kawasan perkebunan itu sudah mulai jernih. 

Ikut turun ke lokasi pabrik, 4 orang tokoh adat setempat beserta pejabat desa dan sejumlah wartawan. 

Mill Manager PT ASMJ Tekad Harianto mengaku, berubahnya warna air sungai pada Oktober lalu disebabkan air limbah hasil pencucian pabrik.

Diterangkannya, air limbah hasil pencucian pabrik sebelumnya dialiri langsung pada satu bak tampung. Pada sisi kiri bak tampung itu ada parit semen yang bertujuan untuk mengaliri limbah hasil pencucian. 

Kini, parit tersebut telah ditutup mati setelah mendapatkan teguran dari DLH Kuansing beberapa waktu lalu. Karena air limbah dari bak tampung mengalir melalui parit menuju ke anak sungai,  yang menyebabkan pencemaran. 

Salah seorang pegawai DLH Kuansing menyebutkan, seharusnya air bekas cucian pabrik itu tidak boleh langsung dialiri ke bak tampung. Sesuai aturan,  harus diolah dulu melalui intalasi pengolahan air limbah.

Korlap Lingkungan PT ASMJ Ilham Hagi Putra menjelaskan, saat ini air limbah hasil pencucian pabrik telah diolah melalui pengolahan baru dialiri ke kolam penampung. 

"Sekarang sudah kami olah dulu. Baru dialiri ke bak penampung," tutur Ilham. 

Saat pengusutan kasus pencemaran lingkungan hidup akibat limbah pabrik, DLH Kuansing dinilai tak bertaji. 

"Untuk apa lagi turun setelah Sungai jernih. Coba waktu kejadian langsung beraksi DLH, itu baru bertaji, " ujar Direktur Pijar Melayu, Rocky Ramdhani. 

Menurut Rocky, kasus pencemaran lingkungan merupakan kejahatan yang luar biasa. Oleh sebab itu, pihak DLH harus responsif terhadap pencemaran ini. 

"Jangan tunggu dulu Sungai jernih baru turun ke lapangan, gak akan dapat sampel aslinya," kritik Rocky. 

Dugaan pencemaran lingkungan yang diduga akibat limbah cair PT ASMJ sudah dua kali terjadi. Kejadian pertama pada bulan Oktober lalu. Dan kejadian kedua pada hari Senen kemarin. 

Dalam pengelolaan limbah cair, PT ASMJ menerapkan land aplication. Dimana, limbah produksi CPO dialirkan ke kebun perusahaan dan kebun warga sekitar. Limbah tersebut digunakan untuk pupuk.--hen.

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler