RIAUIN.COM - Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi, mengkhawatirkan akan terjadinya lonjakan jumlah penderita positif Corona (Covid-19) di Riau. Hal ini disebabkan adanya masih rendahnya kepedulian masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.
"Sekarang ini di bulan Agustus ada dua cuti panjang, yakni libur Hari Raya Idul Adha dan libur panjang 17 Agustus. Melihat masih rendahnya kesadaran masyarakat kita dalam memakai masker dan cuci tangan, saya khawatir akan terjadi lonjakan signifikan pada pertengahan September nanti. Bisa tembus 100 kasus baru per hari," kata Indra Yovi kepada RiauIN.com.
Dikatakan dokter spesialis paru ini, keadaan tersebut masih bisa ditekan dengan konsentrasi seluruh pemerintah daerah dan elemen masyarakat untuk terus mengingatkan protokol kesehatan.
"Saya senang dengan kebijakan Pemerintah Kota Pekanbaru yang melakukan razia masker dengan menerapkan denda uang atau kerja sosial. Itu bagus. Tapi jangan sampai itu hanya sebatas awal saja, tidak berkelanjutan dan meluas. Jadinya nanti percuma saja," katanya.
Dikatakan Indra Yovi, saat ini pemerintah daerah sedang menggalakkan pelaksanaan tes swab massal kepada masyarakat luas atau masyarakat tertentu. Tujuannya untuk menghentikan mata rantai penyebaran virus Covid-19 di tengah masyarakat.
Baginya, semakin banyak jumlah kasus positif di suatu daerah ditemukan hal itu semakin bagus.
"Apa alasannya, silakan simak dialog Jubir Covid-19 Riau dr Indra Yovi dengan host Eka Putra di acara Mata Pena Eka Putra, melalui channel YouTube Riauin TV," kata Taufiq, manajer kreatif RiauIN Tv.
Pada acara itu Indra Yovi kembali menegaskan kembali bahwa dirinya tetap tidak merekomendasikan dilaksanakan sekolah tatap muka. Pada Mata Pena Eka Putra tersebut Jubir Covid-19 Riau tersebut banyak menjawab berbagai persoalan yang mengemuka di tengah masyarakat saat ini. - ano