Kanal

Kenali Perbedaan Demam Berdarah dengan Demam Covid-19

JAKARTA, RiauIN.com - Demam yang tinggi menjadi salah satu gejala khas dari infeksi virus corona (Covid-19) dan demam berdarah dengue (DBD). Meski memiliki gejala yang sama, namun ada beberapa perbedaan dari demam yang ditimbulkan keduanya.

"Demam tinggi menjadi salah satu ciri khas infeksi virus," ujar ahli infeksi dan pediatri tropik RSCM, dr Mulya Rahma Karyanti, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, belum lama ini.

Baik Covid-19 ataupun demam berdarah sama-sama merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Berbeda dengan Covid-19 yang ditularkan melalui percikan droplet orang yang terinfeksi, DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Pada pasien Covid-19, misalnya, keluhan demam akan disertai dengan beberapa gejala gangguan pernapasan seperti batuk dan sesak napas. Sementara pada pasien DBD, umumnya demam tidak disertai dengan gangguan pernapasan seperti sesak napas.

Pada beberapa kasus, pasien DBD akan mengalami gejala batuk. "Tapi itu (kemungkinan gejala batuk) hanya 10-15 persen," ujar Mulya.

Alih-alih mewaspadai gejala batuk, yang patut diamati dari DBD adalah demam yang disertai dengan gejala pendarahan yang spontan seperti mimisan, gusi berdarah, dan munculnya bintik-bintik merah pada kulit. Gejala ini lah yang tidak terjadi pada pasien Covid-19.

"Yang penting, jika demam tak membaik setelah tiga hari, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut," kata Mulya.

Ancaman DBD merebak di tengah pandemi Covid-19. Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan masih mencatat adanya 100-500 kasus DBD per hari.

Beberapa daerah yang mencatat angka kasus DBD tertinggi juga tercatat sebagai wilayah yang memiliki angka sebaran kasus Covid-19 yang cukup tinggi.(gha)

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler