advertorial
Banggar DPRD Riau dan TAPD Bahas Rancangan KUA-PPAS Perubahan APBD 2022 Hasil Evaluasi Kemendagri

RIAUIN.COM- Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Riau bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Riau membahas rancangan KUA-PPAS Perubahan APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2022 hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Rapat yang digelar di Ruang Rapat Medium DPRD Riau, Sabtu (5/11/2022) guna membahas penyempurnaan hasil evaluasi dipimpin Ketua DPRD Provinsi Riau, Yulisman didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, Agung Nugroho.
Sementara itu anggota Banggar DPRD Provinsi Riau dihadiri Husaimi Hamidi, Parisman Ihwan, Abdul Kasim, Sahidin, Syafrudin Iput, Dani M. Nursalam, Ade Agus Hartanto, serta anggota Banggar DPRD Provinsi Riau lainnya yang mengikuti rapat ini secara virtual.
Dari pihak TAPD Provinsi Riau dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Riau Indra, dan seluruh anggota TAPD Provinsi Riau lainnya.
Dalam rapat ini, Yulisman menyampaikan, terdapat enam perintah mandatory yang sudah memenuhi, kecuali APIP dan SDM.
“Ini tentu sudah dipastikan ada defisit, ini harus menjadi perhatian kita bersama supaya terjadi peningkatan belanja,” ucap Yulisman.
Dalam Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 dijelaskan bahwa Kepala Daerah menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang APBD beserta penjelasan dan dokumen pendukung kepada DPRD.
Kemudian Kepala Daerah dan DPRD melakukan pembahasan Ranperda tentang APBD dengan berpedoman kepada BPKAD, KUA dan PPAS. Selanjutnya hasil pembahasan Ranperda tentang APBD dituangkan dalam persetujuan bersama yang di tanda tangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD.
Sementara itu, Kepala BPKAD Provinsi Riau Indra menyampaikan, Nota Keuangan berkenaan dengan Ranperda APBD 2023 sudah disampaikan sesuai dengan mekanisme yang ada.
“Pendapatan daerah kita proyeksi yang terdiri dari pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, dan pendapatan daerah yang sah lainnya. Sementara untuk belanja terdapat belanja operasi, belanja modal, dan belanja tidak terduga dan total belanja di RAPBD Tahun 2023 ini mengalami defisit. Defisit ini bisa kita tutup dari SiLPA (sisa lebih pembiayaan anggaran) tahun 2022,” jelas Indra.
Rapat ini ditutup dengan penandatanganan Nota Kesepakatan bersama terkait Ranperda ini dan akan diparipurnakan pada hari Senin mendatang. -adv
Berita Lainnya
Soal 7 Kematian Karyawan Mitra Kerja, PHR Didesak Blacklist 6 Vendor
Yakin Karyawan PT PHR 90 Persen Warga Riau? 2.671 Orang Eks CPI
Soal Insiden Maut di PHR, Kompetensi dan K3 Karyawan Vendor Dipertanyakan
Feri S Wibowo Dipecat, PHR Tunjuk Edwil Suzandi Jabat Pj EVP Upstream Business
Jika Mangkir Lagi di RDP, Waka DPRD Riau Syafaruddin Poti Usulkan Dirut PHR Diganti
Dirut PHR dan Vendor Tak Hadiri RDP, Komisi V DPRD Riau Berang
Soal 7 Kematian Karyawan Mitra Kerja, PHR Didesak Blacklist 6 Vendor
Yakin Karyawan PT PHR 90 Persen Warga Riau? 2.671 Orang Eks CPI
Soal Insiden Maut di PHR, Kompetensi dan K3 Karyawan Vendor Dipertanyakan
Feri S Wibowo Dipecat, PHR Tunjuk Edwil Suzandi Jabat Pj EVP Upstream Business
Jika Mangkir Lagi di RDP, Waka DPRD Riau Syafaruddin Poti Usulkan Dirut PHR Diganti
Dirut PHR dan Vendor Tak Hadiri RDP, Komisi V DPRD Riau Berang