Razman Arif: KPU Kota Pekanbaru Lakukan Kejahatan Luar Biasa

Riauin.com, Pekanbaru - Kuasa hukum Pasangan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pasbalon Wako dan Wawako) Pekanbaru, Razman Arif Nasution menyebut KPU Kota Pekanbaru telah melakukan pelanggaran berat.
Pernyataan itu disebutkannya terkait penolakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menolak rekomendasi surat dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pekanbaru yang menyatakan Said Usman Abdullah (SUA) memenuhi syarat sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Pekanbaru 2017-2022.
Razman mengaku bahwa saat ini dirinya belum mengetahui adanya surat penolakan dari KPU Kota Pekanbaru dari hasil rekomendasi yang dikeluarkan Panwaslu. Bila ini terjadi, Razman menyebut bahwa KPU berani mengambil resiko untuk karir dan hidupnya dengan pidana berat.
"Ini pelanggaran berat dan ini merupakan kejahatan yang luar biasa. Jika benar KPU melakukan itu (penolakan,red) sudah masuk ke ranah terpidana, coba saja," tegas Razman, kepada wartawan, saat dikonfirmasi melalui selularnya, Rabu, (5/10/2016).
Dia menyebut bahwa saat ini dirinya juga masih menunggu tindakan dari Panwaslu, sebagai panitia pengawas dalam penyelenggaraan pesta demokrasi tahun 2017.
"Jelas-jelas KPU telah melanggar Undang-Undang. Kalau posisinya begini tentu menimbulkan kegaduhan yang luar biasa," ucapnya.
KPU sebagai penyelenggara pemilu, seharusnya tidak menolak hasil rekomendasi dari Panwaslu. Sebab, keputusan dan rapat pleno itu berkekuatan hukum dan mengikat.
"Kalau terjadi ini konyol dan akan menimbulkan kegaduhan. KPU menolak harus ada dasar hukumnya menolak. Artinya KPU  telah melanggar hukum secara sengaja," jelasnya.
Menanggapi hal ini, Ketua KPU Kota Pekanbaru, Amiruddin Sijaya tak memberikan jawaban yang jelas.
"Kita sudah menindaklanjuti rekomendasi tersebut dengan melakukan pengkajian, pendalaman serta pencermatan ulang dan menerima masukan dari berbagai pihak," ucap Amiruddin melalui pesan singkat-nya. (red)