Oknum Anggota Dewan Diduga Ancam Wartawan, Ketua IWO Riau Berharap BK segera Bertindak


Kamis, 26 Juli 2018 - 13:21:11 WIB
Oknum Anggota Dewan Diduga Ancam Wartawan, Ketua IWO Riau Berharap BK segera Bertindak
PEKANBARU, Riauin.com - Mirdas Aditya Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Riau sangat menyesalkan aksi oknum anggota dewan Pekanbaru Zainal Arifin, yang diduga telah melakukan pengancaman kepada salah seoarang wartawan online Ade Candra.

Dimana diketahui, Zainal Arifin tidak terima atas pemberitaan yang dimuat di media terkait poster dirinya yang dipasang di pohon, padahal diketahui pohon-pohon pelindung yang ada di setiap titik tidak dibenarkan dirusak, dipasang poster baliho dan sejenisnya. Karena selain menggangu pemandangan, pemasangan atribut seperti poster atau baliho tersebut dapat menganggu pengguna jalan dan merusak keindahan kota.

"Tentu sangat kita sesalkan, seharusnya sebagai wakil rakyat Anggota DPRD tersebut mampu menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Beliau seharusnya menyikapi hal itu dengan bijak, jika memang merasa tidak sesuai dengan berita yang ditulis wartawan, bisa dilakukan klarifikasi dengan cara membuat hak jawab sesuai kode etik jurnalistik, bukan dengan cara ancaman seperti preman," tegas Mirdas.

Untuk itu, Mirdas berharap, agar Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Pekanbaru segera memanggil oknum Anggota DPRD tersebut dan mendudukkan permasalahan ini agar tidak sampai kemana-mana, karena isu pengancaman tersebut menjadi sorotan publik.

"Katanya oknum Anggota DPRD itu mengaku tidak bermaksud mengancam, saya harap jangan ada plesetan untuk mengelak, selesaikan sesuai prosedur, beliau itu wakil rakyat, anggota dewan terhormat," harap Mirdas.

Kedepan, tambah Mirdas, jangan ada lagi kasus yang sama, karena wartawan merupakan mitra kalangan legislatif. "Stop kekerasan terhadap profesi wartawan," pinta Mirdas.

Sebelumnya diberitakan, oknum Anggota DPRD Pekanbaru atas nama Zainal Arifin SE MH dilaporkan oleh wartawan media online Ade Candra ke Badan Kehormatan DPRD Kota Pekanbaru. Laporan Ade Candra tersebut mengenai adanya pesan singkat melalui WhatsApp Messanger yang dinilainya sebagai teror dan ancaman.

Laporan sudah diterima staf BK pada Selasa (24/7/2018) siang. Dalam laporan tersebut, diduga karena adanya pemberitaan di media online, terkait poster Zainal Arifin yang terpasang di beberapa pohon di wilayah Kecamatan Tampan, membuat Zainal tidak senang.

"Hari ini saya sudah resmi melaporkan saudara Zainal. Karena sudah melakukan intervensi dan pengancaman terhadap saya," kata Ade Candra kepada wartawan, Selasa kemarin usai menyampaikan laporan secara resmi ke DPRD Pekanbaru.

Dalam pesan singkat WhatsApp dari Zainal kepada Ade Candra pada 18 Juli lalu, berbunyi "Kurang ajar x berita ang tu, siapo yang suruh ang, besok ang tunggu yo kito selesaikan secara jantan, angkat HP kau tu," begitu pesan singkat yang diterima via WhatsApp Messenger tersebut. Dia berharap, agar BK memproses sikap Zainal yang kurang beretika selaku wakil rakyat.

Terpisah, Zainal Arifin dikonfirmasi wartawan mengaku dia tidak bermaksud mengancam wartawan Ade Candra. Dijelaskannya, bahasa di WhatsApp yang berbunyi "kito selesaikan secara jantan (kita selesaikan secara jantan)" itu maksudnya, bertemu untuk menyelesaikan miskomunikasi yang terjadi.

"Kito selesaikan secara jantan ini maksudnya ngopi bersama, makan bersama dan lainnya. Bukan macam-macam," kata Politisi Gerindra ini, seraya menginginkan agar permasalahan ini didudukkan secara kekeluargaan.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Drs Esweli menegaskan, pihaknya belum menerima laporan kasus ini secara resmi. Namun, kasus ini akan ditindaklanjuti pihaknya, karena harus diselesaikan dan tidak kemana-mana.

"Saya juga akan panggil yang bersangkutan (Zainal) untuk mengklarifikasi persoalan ini. Saya kira ini miskomunikasi saja," tuturnya.

Ketua BK DPRD Pekanbaru Hj Masni Erniwati langsung menyikapi laporan ini. Dia akan mengambil sikap dan akan menjadwalkan untuk pemanggilan terhadap Zainal dan Ade Candra.

"Tentu ini menjadi perhatian kita, apalagi wartawan itu kan mitra kita di DPRD. Kita akan proses lah sesuai aturan. Apa persoalan sebenarnya. Setelah itu baru ada sikap kita," kata Masni politisi perempuan Golkar tersebut.(int/nol)