Bupati Kampar, Aziz Zainal bersama pengunjung berfoto bersama ketika mengunjungi objek wisata Ulu Kasok
BANGKINANG- Objek Wisata Ulu Kasok yang
berada di Kecamatan XIII Koto Kampar mendadak menjadi begitu terkenal. Bahkan,
beberapa kali fotonya viral di dunia sosial. Bagaimana tidak, objek wisata Ulu
Kasok yang berada di deretan perbukitan Danau PLTA Kota Panjang begitu
memesona.
Jejeran daratan yang membentuk gugusan
pulau-pulau langsung mengingatkan orang tentang wisata Raja Ampat, Provinsi
Papua. Lanskapnya begitu indah, membuat orang-orang yang berkunjung ke sini
berurai takjub. Bahkan, siapa yang sudah pernah kesini, akan memiliki keinginan
lagi menjejakkan kaki di Ulu Kasok. Manaiki bukit, dan kemudian melayangkan
pandangan ke kawasan Danau PLTA Kota Panjang.
Keberadaan Ulu Kasok ini seakan mempercepat wacana
Pemerintah Daerah Provinsi Riau untuk menjadikan Kabupaten Kampar sebagai
Destinasi Wisata. Karena Ulu Kasok adalah seperti mutu manikam, dari sekian
wisata-wisata yang ada di Kabupaten Kampar.
Bupati Kampar H Aziz Zainal langsung melihat
dan mengunjungi objek wisata yang berada di kawasan Danau PLTA Koto Panjang, di
Kecamatan XIII Koto Kampar ini. Kunjungan orang nomor satu di Kabupaten Kampar
ini adalah rangkaian dari komitmen Pansus Rencana Ruang Tata Tata Wilayah DPRD
Provinsi Riau untuk memajukan Kampar dalam bidang Pariwisata. Aziz Zainal
langsung menggandeng Ketua Pansus RTRW Asri Auzar dan anggota DPRD`Riau dari
Dapil Kampar H Masnur.
Dalam melihat objek wisata ‘Raja Ampat’
Kampar yang begitu memesona ini, Bupati juga membawa serta dalam rombongan ini
Asisten II setda Kampar Nurbit, Kepala Dinas PU PR Indra Pomi, Kepala Bappeda
Azwan, Kadis Perikanan M Usman, Kadis Pertanian Henry Dunan, Camat XIII Koto
Kampar Amiruddin.
Bupati Kampar H Aziz Zainal menyampaikan
komitmen bersama DPRD`Riau, DPRD Kampar, Pemkab Kampar, Ninik Mamak, pemuka
masyarakat untuk komit memajukan Kampar khususnya di bidang Pariwisata.
Sehinga terwujudnya Distinasi Wisata Kampar
di Prpvinsi Riau, agar setiap liburan masyarakat Riau khususnya Kampar tidak
perlu berwisata kedaerah lain lagi, karena Kampar tidak kalah dengan daerah
lain terkait pariwisata.
“Kampar memiliki puluhan objek wisata, yang
dalam kurang serius di dalam pengelolaannya. Sebut saja Sungai Hijau, Stanum
yang setiap akhir pecan selalu diserbu wisatawan lokal dan wisatawan dari
Kampar sendiri. Saat ini, Kampar juga memiliki Ulu Kasok, yang disebut orang
sebagai Raja Ampatnya Kampar. Ini harus kita optimalkan pemberdayaannya,†ujar
Aziz Zainal disela-sela kunjungannya ke Ulu Kasok beberapa waktu lalu.
Pendapat yang sama juga disampaikan Gubernur
Riau H Arsyadjuliandi Rachman, yang mengatakan destinasi Ulu Kasok
ini saat ini sudah dikenal luas oleh masyarakat Riau sendiri. Jika dikelola
lebih maksimal lagi, sangat mungkin akan menjadi satu diantara destinasi
wisata handalan lainnya yang ada di negeri lancang kuning ini. Apalagi, dengan
panorma alamnya yang sangat indah, seperti halnya Raja Ampat Papua.
Wakil Gubernur Wan Thamrin Hasyim pada penutupan Porprov IX di Kampar belum lama ini mengajak masyarakat Kampar, umumnya Riau untuk berkunjung ke Ulu Kasok. "Mari kunjungi objek wisata Ulu Kasok yang menjadi Raja Ampatnya Riau. Saya juga belum pernah ke sana, tapi keindahannya sudah bisa saya lukiskan," kata Wabup.
Disisi lain, warga yang pernah berkunjung ke Ulu Kasok mengakuin keindahannya, hanya saja sejauh ini belum dikelola dengan baik oleh Pemkab Kampar. Sejumlah fasilitas dan prasarana layaknya objek wisata di daerah lain masih dikeluhkan pengunjung.
Seperti diungkapkan Ridho yang pernah berkunjung ke objek wisata itu. Dirinya mengeluhkan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa sampai ke puncak bukit untuk melihat indahnya pemandangan danau waduk Koto Panjang tersebut.
"Bayangkan saja untuk sampai ke puncak kita sewa ojek Rp 10 ribu, kalua kita sewa sepeda motornya biayanya Rp50 ribu, belum lagi sewa payungnya Rp10 ribu, karcis masuk Rp10 ribu, parkir kendaraan kita di bawah Rp10 ribu. Sudah berapa puluh ribu itu yang harus dikeluarkan. Kalau tidak segera diambil alih pengelolaannya oleh Pemkab Kampar, tak banyak wisatawan yang mau berkunjung ke sini nanti," ujarnya mengkhawatirkan. (adv, vie)