ADVERTORIAL

Ulu Kasok Destinasi Wisata Andalan Kampar


Selasa, 14 November 2017 - 15:12:10 WIB
Ulu Kasok Destinasi Wisata Andalan Kampar Bupati Kampar, Aziz Zainal bersama pengunjung berfoto bersama ketika mengunjungi objek wisata Ulu Kasok
BANGKINANG- Objek Wisata Ulu Kasok yang berada di Kecamatan XIII Koto Kampar mendadak menjadi begitu terkenal. Bahkan, beberapa kali fotonya viral di dunia sosial. Bagaimana tidak, objek wisata Ulu Kasok yang berada di deretan perbukitan Danau PLTA Kota Panjang begitu memesona.

Jejeran daratan yang membentuk gugusan pulau-pulau langsung mengingatkan orang tentang wisata Raja Ampat, Provinsi Papua. Lanskapnya begitu indah, membuat orang-orang yang berkunjung ke sini berurai takjub. Bahkan, siapa yang sudah pernah kesini, akan memiliki keinginan lagi menjejakkan kaki di Ulu Kasok. Manaiki bukit, dan kemudian melayangkan pandangan ke kawasan Danau PLTA Kota Panjang.


Keberadaan Ulu Kasok ini seakan mempercepat wacana Pemerintah Daerah Provinsi Riau untuk menjadikan Kabupaten Kampar sebagai Destinasi Wisata. Karena Ulu Kasok adalah seperti mutu manikam, dari sekian wisata-wisata yang ada di Kabupaten Kampar.



Bupati Kampar H Aziz Zainal langsung melihat dan mengunjungi objek wisata yang berada di kawasan Danau PLTA Koto Panjang, di Kecamatan XIII Koto Kampar ini. Kunjungan orang nomor satu di Kabupaten Kampar ini adalah rangkaian dari komitmen Pansus Rencana Ruang Tata Tata Wilayah DPRD Provinsi Riau untuk memajukan Kampar dalam bidang Pariwisata. Aziz Zainal langsung menggandeng Ketua Pansus RTRW Asri Auzar dan anggota DPRD`Riau dari Dapil Kampar H Masnur. 


Dalam melihat objek wisata ‘Raja Ampat’ Kampar yang begitu memesona ini, Bupati juga membawa serta dalam rombongan ini Asisten II setda Kampar Nurbit, Kepala Dinas PU PR Indra Pomi, Kepala Bappeda Azwan, Kadis Perikanan M Usman, Kadis Pertanian Henry Dunan, Camat XIII Koto Kampar Amiruddin.


Bupati Kampar H Aziz Zainal menyampaikan komitmen bersama DPRD`Riau, DPRD Kampar, Pemkab Kampar, Ninik Mamak, pemuka masyarakat untuk komit memajukan Kampar khususnya di bidang Pariwisata. 


Sehinga terwujudnya Distinasi Wisata Kampar di Prpvinsi Riau, agar setiap liburan masyarakat Riau khususnya Kampar tidak perlu berwisata kedaerah lain lagi, karena Kampar tidak kalah dengan daerah lain terkait pariwisata.


“Kampar memiliki puluhan objek wisata, yang dalam kurang serius di dalam pengelolaannya. Sebut saja Sungai Hijau, Stanum yang setiap akhir pecan selalu diserbu wisatawan lokal dan wisatawan dari Kampar sendiri. Saat ini, Kampar juga memiliki Ulu Kasok, yang disebut orang sebagai Raja Ampatnya Kampar. Ini harus kita optimalkan pemberdayaannya,” ujar Aziz Zainal disela-sela kunjungannya ke Ulu Kasok beberapa waktu lalu.


Pendapat yang sama juga disampaikan Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, yang mengatakan
destinasi Ulu Kasok ini saat ini sudah dikenal luas oleh masyarakat Riau sendiri. Jika dikelola lebih maksimal lagi, sangat mungkin akan menjadi  satu diantara destinasi wisata handalan lainnya yang ada di negeri lancang kuning ini. Apalagi, dengan panorma alamnya yang sangat indah, seperti halnya Raja Ampat Papua.

Wakil Gubernur Wan Thamrin Hasyim pada penutupan Porprov IX di Kampar belum lama ini mengajak masyarakat Kampar, umumnya Riau untuk berkunjung ke Ulu Kasok. "Mari kunjungi objek wisata Ulu Kasok yang menjadi Raja Ampatnya Riau. Saya juga belum pernah ke sana, tapi keindahannya sudah bisa saya lukiskan," kata Wabup.

Disisi lain, warga yang pernah berkunjung ke Ulu Kasok mengakuin keindahannya, hanya saja sejauh ini belum dikelola dengan baik oleh Pemkab Kampar. Sejumlah fasilitas dan prasarana layaknya objek wisata di daerah lain masih dikeluhkan pengunjung.


Seperti diungkapkan Ridho yang pernah berkunjung ke objek wisata itu. Dirinya mengeluhkan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa sampai ke puncak bukit untuk melihat indahnya pemandangan danau waduk Koto Panjang tersebut.

"Bayangkan saja untuk sampai ke puncak kita sewa ojek Rp 10 ribu, kalua kita sewa sepeda motornya biayanya Rp50 ribu, belum lagi sewa payungnya Rp10 ribu, karcis masuk Rp10 ribu, parkir kendaraan kita di bawah Rp10 ribu. Sudah berapa puluh ribu itu yang harus dikeluarkan. Kalau tidak segera diambil alih pengelolaannya oleh Pemkab Kampar, tak banyak wisatawan yang mau berkunjung ke sini nanti," ujarnya mengkhawatirkan.  (adv, vie)