PAD Menghilang, Intsiawati : Perhatikan Tenaga Kerja Lokal


Jumat, 29 Mei 2015 - 18:13:53 WIB
PAD Menghilang, Intsiawati : Perhatikan Tenaga Kerja Lokal
BENGKALIS - Dengan hilangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor tenaga kerja (Naker) asing di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, akibat tidak adanya payung hukum berupa Peraturan Daerah (PAD) hal tersebut merupakan suatu kerugian, yang semestinya tidak terjadi.

Sebagian kalangan menilai, jika kondisi ini terus berkelanjutan, maka tidak menutup kemungkinan Bengkalis akan dibanjiri Naker asing, yang pada akhirnya menguasai semua sektor perusahaan yang ada.

"Boleh-boleh saja Naker asing bernaung di perusahaan lokal kita. Tapi tentu saja harus dibuat peraturannya. Seperti kontribusi mereka bagi Daerah itu sendiri, dengan menarik pajak atau retribusi penghasilannya," ungkap Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Riau, Intsiawati Ayus SH MH, ketika dikonfirmasi melalui telepon, Jum'at (29/5/15).

Menurutnya, Pemerintah setempat selama ini kurang jeli memperhatikan hal-hal seperti ini. Padahal, di Bengkalis, khususnya Duri dan Mandau, didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar, yang tentu saja akan memperkerjakan Naker asing. Sedangkan bagi Naker lokal, seperti yang diketahui bersama, tiap bulannya sudah diwajibkan membayar premi asuransi, dan pajak atau retribusi penghasilan perorangan.

Selain itu, lanjut Senator asal Riau ini, apabila sama sekali tidak menerapkan pajak atau retribusi kepada Naker asing, sebaiknya Pemda setempat membuat kebijakan dengan mengurangi jumlah Naker asing itu sendiri.

"Sebaiknya lebih memprioritaskan tenaga kerja asli dari Indonesia, bahkan tempatan. Karena sudah jelas mereka tiap bulannya membayar pajak dari penghasilan, dan juga kemampuannya tidak kalah bersaing" tuturnya, dikutip riauterkini.com.

Terakhir, kata dia, jika memang Pemkab Bengkalis berniat membuat Perda Naker asing, maka harus dituangkan poin-poin lainnya, yang menyangkut status para Naker asing itu sendiri di Daerah.

"Seperti jumlahnya, masa kerjanya, juga harus diperhatikan. Jangan sampai tenaga kerja asing lebih berjaya daripada tenaga asli Daerah." Pungkasnya. (*)