RIAUIN.COM - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Suhardiman Amby mengaku optimistis bahwa ke depan Kuansing bakal menjadi daerah penghasil beras di Riau, sehingga mampu memenuhi kebutuhan lokal. Pasalnya, Kuansing memiliki lahan sawah produktif seluas 6.619 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan.
"Hamparan lahan produktif itu harus dikelola dengan baik, sehingga hasil panen lebih besar," katanya di Teluk Kuantan, Senin (5/8/2024).
Selain itu, Kuansing masih memiliki lahan cadangan seluas 400 hektare untuk pertanian padi. Cadangan lahan itu, untuk mengantisipasi banyaknya petani melakukan alih fungsi lahannya dari tanaman pangan menjadi perkebunan sawit.
"Pemerintah Kabupaten Kuansing juga meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) instansi terkait agar dapat membantu petani," ujarnya.
Namun, Suhardiman Amby berharap masyarakat tidak mengalihfungsikan lahan sawah menjadi kebun sawit. Agar, produksi padi dapat memenuhi kebutuhan lokal dan bahkan bisa swasembada pangan Riau. Target bukan itu saja, Bupati Kuansing berharap produksi pagi Kuansing lebih berkualitas. Hasil panen tidak kalah dari beras luar daerah.
"Sehingga, warga bisa mengkonsumsi beras lokal yang tidak kalah mutunya. Saat ini, justru panen petani hanya menghasilkan tujuh ton gabah setiap hektar atau empat ton beras," sebutnya.
Lahan produktif berada Kecamatan Gunung Toar, Hulu Kuantan, Benai, Kuantan Hilir Seberang, dan Kuantan Mudik.
Untuk itu, Suhardiman Amby pun mendorong kemandirian ketahanan pangan lokal dengan berbagai program unggulan. Dan, Pemerintah Kabupaten Kuansing akan terus melanjutkan program bantuan pupuk serta alat pertanian.
Ia juga mengimbau para petani untuk menerapkan sistem mina padi, di mana petani dapat melakukan budidaya ikan di sawah garapan. Keuntungan dari mina padi ini, menurut Suhardiman dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Sebab, begitu padi selesai ditanam, petani bisa menyebarkan benih ikan dan bis panen ikan seusai memanen padi. Sehingga, Kabupaten Kuansing dalam dua tahun ke depan bisa menjadi lumbungnya beras untuk Provinsi Riau.
Melihat kondisi itu, salah satu warga Kuansing Tamrin (65) mengatakan, untuk berhasil dalam pertanian, penting perhatian pemerintah secara berkelanjutan.
Misalnya, ada bantuan benih, pupuk maupun alat pertanian serta pembinaan dari instansi terkait.
"Bahkan, perlu ada bimbingan dari mahasiswa, dosen Universitas Islam Kuansing Singingi (UNIKS) serta penyuluh pertanian," pintanya.(nal/antara).