RIAUIN.COM - Sebanyak 20 santri yang terdiri dari 15 perempuan dan 5 laki-laki berhasil menyelesaikan Program Tahfidz Qur’an 30 Juz bersanad Matan Tuhfatul Atfal dan Aljazari pada Selasa (30/7/2024). Program ini diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Tilawah Qur’an (LPTQ) Provinsi Riau dan Majelis Qur’an Riau (Maqari) di Balai Pelatihan Pertanian, Marpoyan Pekanbaru. Para santri sebelumnya telah menjalani karantina intensif selama dua bulan.
Pada acara penyerahan sertifikat syahadah, Ketua Umum LPTQ Riau, Ahmad Syah Harrofie SH MH, menyampaikan bahwa para santri ini merupakan yang terpilih dari 45 pendaftar.
"Mereka adalah anak-anak pilihan dari berbagai kabupaten dan kota di Riau yang telah melalui proses seleksi ketat," ujar Ahmad Syah.
Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan berbagai pihak, termasuk Pemprov Riau, Maqari, Syaikh Ahmad bin Muhammad bin Hasan bin Abdul Hamid Naafi’ Al-Azhari Almishri, para pengajar, dan orang tua santri. "Alhamdulillah, program ini berjalan dengan lancar berkat dukungan semua pihak," tambahnya.
Rasa Syukur dan Tekad yang Kuat
Direktur Maqari, Dr KH Mustafa Umar LC MA, juga mengutarakan rasa syukurnya atas pencapaian para santri. "Alhamdulillah, kita sangat bersyukur karena 20 santri ini berhasil mendapatkan sanad Matan Tuhfatul Atfal dan Matan Aljazari setelah belajar selama dua bulan bersama Syaikh Ahmad Naafi’," jelas Mustafa Umar.
Mustafa Umar menjelaskan bahwa sanad ini merupakan langkah awal untuk mendapatkan sanad 30 juz dalam tiga bulan ke depan. "Ini adalah program pertama di Sumatera yang membawa santri ke tingkat tertinggi dalam pengajian Al-Qur'an, yaitu sanad yang bersambung hingga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam," lanjutnya.
Ia juga menegaskan tekad Maqari untuk menjadikan Riau sebagai pusat pengembangan ilmu dan sains Alquran, dengan cita-cita mendirikan Perguruan Tinggi Ilmu Alquran berskala Asia Tenggara. "Insya Allah, dengan dukungan berbagai lembaga dan Maqari sebagai fasilitator, Riau akan menjadi pusat keilmuan Alquran," katanya penuh semangat.
Sementara itu, Sofwan Muhajir, Kabag Bintal Biro Kesra Setdaprov Riau, mewakili Pj Gubernur Riau, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah Maqari dan berharap program ini menjadi tanggung jawab bersama. "Maqari adalah warisan penting untuk anak cucu kita, dan kita semua, termasuk masyarakat, harus mendukungnya," ujar Sofwan.
Ia juga mengajak semua pihak untuk terus membumikan Alquran di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau, dengan harapan mendatangkan keberkahan. Pemerintah Provinsi Riau, menurut Sofwan, terus memberikan dukungan, baik secara material maupun moral, sejak awal program ini berjalan. "Kami akan terus mendukung setiap kegiatan yang memberikan kontribusi positif untuk Riau," tegasnya.
Di akhir acara, Syaikh Ahmad bin Muhammad bin Hasan bin Abdul Hamid Naafi’ Al-Azhari Almishri memberikan tausiah yang menyentuh hati. "Menghafal Alquran adalah sebuah kemenangan, dan siapa saja yang berinteraksi dengan Alquran akan mendapatkan kemenangan. Semoga kita semua nantinya bersama para malaikat di surga-Nya, Insya Allah, Amin," tutup Syaikh Ahmad dengan penuh harapan. - rum