PHR Pastikan Sumur Blok Rokan Tak Lagi Terendam Banjir


Senin, 22 April 2024 - 19:12:04 WIB
PHR Pastikan Sumur Blok Rokan Tak Lagi Terendam Banjir Dua pekerja PHR tengah melakukan peninjauan di salah satu lapangan pengeboran di wilayah kerja (WK) Rokan. | Foto : hms phr

RIAUIN.COM- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memastikan  sejak 4 Februari 2024 tidak ada lagi sumur PHR di Blok Rokan yang terdampak banjir. Bahkan, angka produksi berhasil dipertahankan sebagai upaya menopang energi nasional dengan rata-rata produksi yakni 161 ribu barel minyak per hari (BOPD).

EVP Upstream Business PHR Edwil Suzandi mengatakan, Sejumlah upaya dilakukan PHR dalam upaya menjalankan tugas negara memproduksi energi dari Wilayah Kerja (WK) Rokan. Di antaranya, mengaktifkan tim penanganan insiden atau Incident Management Team (IMT), di mana tim tersebut bertugas memastikan keselamatan pekerja, masyarakat, lingkungan dan peralatan produksi.

"Pada akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024 lalu memang kita sempat menghadapi sutuasi banjir akibat curah hujan yang tinggi. Meski demikian, berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir dampak banjir terhadap produksi, dan alhamdulillah dampak tersebut berbuah manis dan produksi bisa terus berjalan," kata Edwil.

Selain itu, manajemen PHR juga memastikan dampak yang minimal terhadap produksi minyak dan gas (migas) atau Loss Production Opportunity (LPO).

"Tim juga berkoordinasi untuk merespons dampak banjir, termasuk bantuan yang diperlukan masyarakat sekitar operasi yang terdampak, serta merencanakan mitigasi jangka panjang terhadap kejadian serupa di masa depan," kata Edwil.

PHR tidak serta-merta menonaktifkan sumur yang berpotensi terdampak banjir. Ini dilakukan agar kegiatan produksi tidak signifikan menurun.

"Kita selektif menghentikan aktifitas serta fasilitas yang terdampak, untuk menghindari risiko yang lebih buruk. Kita juga melakukan operasi kembali secara terencana ketika banjir mulai surut," katanya.

Tak hanya melakukan penanganan terhadap fasilitas produksi, kata Edwil, PHR juga melakukan perbaikan infrastuktur seperti jalan, lokasi, kanal serta peralatan produksi.

"Kami juga melakukan kajian atau perubahan hidrologi daerah operasi terdampak, serta area operasi sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada untuk perbaikan infrastruktur jangka panjang," katanya.

PHR juga memberikan edukasi terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasi terkait keselamatan penanganan dan dampak banjir. "Kami juga memberikan bantuan ke masyarakat yang terdampak banjir. Selain itu, kami juga terus mengaktifkan IMT dan tim yang siaga terhadap potensi gangguan atau bencana di kemudian hari," kata Edwil. -vie, rls