BBKSDA Riau Mitigasi Lokasi Munculnya Harimau Sumatera yang Serang Bocah di Siak


Kamis, 22 Februari 2024 - 21:38:14 WIB
BBKSDA Riau Mitigasi Lokasi Munculnya Harimau Sumatera yang Serang Bocah di Siak Ilustrasi

RIAUIN.COM - Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau langsung melakukan mitigasi di lokasi munculnya harimau sumatera, yang sempat menyerang bocah 2 tahun di Dusun Mungkal, Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, pada Selasa (20/2) malam.

Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan, SHut MM menceritakan, interaksi negatif harimau sumatera terjadi pada Selasa (20/2) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Saat Iwan pemilik rumah pergi kerumah keluarga nya berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.

Kala itu, harimau masuk melalui pintu dapur karena saat kejadian pintu dalam kondisi terbuka. Lalu, harimau mencoba menarik kaki Iman Saputra usia 2,1 tahun yang tidur di kamar bersama ibunya.

Beruntung Lestari ibu korban terbangun dan langsung menjerit, sehingga harimau bereaksi dan langsung kabur. Kakek korban yang tinggal di sebelahnya juga terbangun langsung melempar harimau menggunakan velg motor.

"Anak 2 tahun ini selamat karena ibunya terbangun dan berteriak minta tolong," jelas Kababes.

Setelah kejadian kerabat dan tetangganya serta karyawan yang ramai di lokasi langsung bersiaga terhadap serangan susulan. 

Beberapa warga lainnya langsung melarikan korban yang mengalami luka gigitan dan cakaran di kaki kirinya ke Ruang P3K Kebun Metas PT Trio Mas, untuk mendapatkan pertolongan pertama.

"Beberapa menit kemudian, warga dan karyawan melihat harimau kembali mendekat ke rumah korban dan langsung diusir bersama-sama," jelas Genman.

Esoknya Rabu (21/2) Tim BBKSDA Riau langsung berkoordinasi dengan pihak perusahaan dan pemerintah daerah dan Tim WRU Balai Besar KSDA Riau dari Seksi Wilayah terdekat meluncur ke TKP  bersama dengan Tim BPBD Siak untuk melakukan mitigasi.  

"Akses menuju TKP ditempuh dengan jarak sekitar 3 hingga 4 jam, karena untuk dapat menjangkau lokasi hanya melalui sungai dan laut," kata Genman.

Tim yang turun juga melakukan pemasangan kamera trap untuk memantau pergerakan harimau dan memasang kandang jebakan.

"Kami menghimbau masyarakat untuk tenang dan tidak melakukan aktivitas di jam aktif harimau yakni di sore hingga pagi hari," pesan Genman.

Genman juga menghimbau, agar pihak-pihak lain tidak melakukan perburuan yang menyebabkan berkurangnya pakan harimau.

"Kami mengimbau jangan melakukan perburuan seperti rusa dan babi serta lainnya. Karena, dampaknya pakan yang berkurang. Harimau akan mendekati pemukiman masyarakat yang memiliki ayam dan ternak seperti sapi dan kambing untuk dimakan," sebut Genman. (*)