Sukseskan Pemilu, Polisi Kunjungi Warga Desa Tertua di Pulau Rupat


Sabtu, 03 Februari 2024 - 07:14:36 WIB
Sukseskan Pemilu, Polisi Kunjungi Warga Desa Tertua di Pulau Rupat Kunjungan Polsek Rupat Kecamatan Desa Makeruh/foto:tsi

RIAUIN.COM - Walau jarak yang ditempuh oleh sangat jauh dan perjalanan yang melelahkan, hal tersebut tak menyurutkan semangat untuk berkunjung ke salah satu desa tertua di Pulau Rupat. Hal ini dilaksanakan guna mensosialisasikan Cooling System Pemilu Damai 2024.

Kapolsek Rupat, AKP Siswoyo menjelaskan, sebelum berangkat rombongan  dan perangkat desa berkumpul di rumah salah satu warga yang juga sebagai tokoh adat guna menyampaikan pesan Kamtibmas untuk mensukseskan Pemilu 2024.

"Makeruh adalah salah satu desa tua di pulau Rupat, menurut sejarah desa tersebut sudah ada semenjak tahun 1939, yang mana saat itu para pedagang muslim banyak berniaga melewati selat malaka dan singgah serta menyebarkan ajaran agama," kata Siswoyo, Sabtu (3/2/2024).

Untuk itu, tujuan kedatangan personil Polsek Rupat dan rombongan kali ini, selain mensosialisasikan cooling system jelang pelaksanaan Pemilu 2024 ke masyarakat setempat, pihaknya juga ingin mengetahui perjalanan sejarah Pulau Makeruh hingga saat ini.

"Walau kami menempuh jarak yang jauh dengan rute yang cukup sulit, kami tetap semangat dalam mensosialisasikan cooling system demi terciptanya suasana aman, damai dan lancar pada Pemilu 2024 yang akan dihelat pada 14 Februari 2024 mendatang," jelasnya.

Sejarah Desa Makeruh dan T Said Muhamad Alydrus

Dijelaskan, salah satu tokoh muslim yang membawa ajaran Islam masuk ke Rupat yaitu T Said Muhamad Alydrus yang telah di tetapkan sebagai tokoh dan pejuang daerah Riau tahun 2021. Salah satu peninggalannya adalah situs cagar budaya rumah panggung berbahan kayu tempat almarhum T Said Muhammad Alydrus dan keluarga tinggal.

Selain itu juga, ada Mesjid Al Ikhlas. Konon kabarnya masjid tersebut dibangun oleh T Said Muhammad Alydrus yang pada masa tersebut masih berbahan Kayu.

Kepala Dusun Pantai Makeruh Jaya, Zulkarnain menceritakan, di depan masjid tersebut ada sumur tua yang yang airnya tidak pernah habis/kering walaupun musim kemarau. Air sumur tersebut pada masanya dimanfaatkan oleh warga sekitar. Jarak sumur tersebut dari pinggir laut hanya lebih kurang 30 meter dengan kedalaman sumur lebih kurang 1,5 meter, namun rasa air sumur tetap tawar.

Pada masa Gubernur Riau pertama, HR Soebrantas sudah pernah datang ke Desa Makeruh untuk bertemu T Said M Alydrus.  Kemudian, jalan yang ada di pesisir pantai pulau Makeruh diberi nama Jalan Soebrantas. 

"Sebagai desa tua yang ada di Kecamatan Rupat, Desa Makeruh masih tergolong desa tertinggal. Apabila air pasang laut tinggi, jalan menuju pantai menjadi tenggelam. Harapannya, semoga pemerintah bisa memberikan perhatian serius untuk Desa Makeruh. Karena Desa Makeruh merupakan desa wisata dengan pantainya yang cantik berhadapan langsung dengan Selat Malaka," tuturnya.

Dia berharap pembangunan infrastruktur di desanya itu bisa disamakan dengan wilayah lain. "Pembangunan yang diharapakan salah satunya adalah dengan membuka jalan utama menuju Desa Makeruh dan harapan ini bukan harapan pribadi tentunya harapan seluruh warga Desa Makeruh," ucap Zulkarnain.-*/dnr