RIAUIN.COM - Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar menanggapi dingin soal wacana ditiadakannya debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Cak Imin menyebut bahwa dia akan mengikuti dan menghormati aturan yang dibuat oleh KPU. "Ya, kita ikuti saja, kita menghormati KPU. Mana baiknya kita ikut saja. Sial yang menguntungkan, ya setiap saat dimanapun peluang ya harus dimanfaatkan oleh siapapun," ujar Muhaimin Iskandar seusai memberi kuliah kebangsaan di Kampus Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Sabtu, (2/12/2023) siang.
Soal ada isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak netral dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Pemilu 2024 nanti, Imin menyebut hal ini telah pernah dibahas bersama Jokowi.
"Presiden mohon berdiri diatas semua kekuatan. Akhirnya di statemen beliau bahwa diantara calon pilihan rakyak. Presiden tidak ikut-ikut, tidak membantu salah satu (pasangan, red). Untuk itu saya berharap Presiden tetap istiqomah termasuk saat beliau mengundang semua kandidat makan siang di istana. Komitmen Presiden tidak memihak kepada salah satu calon, saya yakin Pak Jokowi akan menunjukkan kenegarawanannya sebagai pimpinan tertinggi di negeri ini akan tidak berpihak ke salah satu calon. Saya yakin itu klaim-kalim," pungkasnya.
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar memberikan kuliah kebangsaan kepada seluruh mahasiswa di Kampus Umri, Kota Pekanbaru. Dihadapan ribuan mahasiswa, Muhaimin Iskandar mendoakan seluruh mahasiswa agar sukses memimpin bangsa Indonesia ke depannya. Dia menjelaskan, kunci sukses di masa depan adalah berjuanglah untuk orang banyak dan bukan untuk diri sendiri.
Selain itu, paska reformasi, pemerintah telah mengalokasikan 20 persen dari total APBN digunakan untuk dunia pendidikan. Tujuannya, untuk meningkatkan taraf pendidikan kepada generasi penerus bangsa.
"Kita bersyukur hari ini kita sampai di era reformasi, 20 persen APBN kita untuk dunia pendidikan, itulah berkah reformasi," ujar Muhaimin.
Dia yakin, seluruh mahasiswa yang hadir di Umri sukses di masa depan dan dapat menjadi generasi emas Indonesia 2045.
"Kita wajib mencarikan jalan keluar yang cepat agar tidak ada lagi anak muda pesimis di masa yang akan datang. Syaratnya pemerintah harus hadir dan menyokong rakyatnya," jelasnya.
"Tugas pemerintah membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya untuk kaum muda terutama bagi yang baru lulus. Negara atau pemerintah harus menjadi penyangga, petani harus untung dan kaum muda siap menjadi petani," lanjutnya.
Untuk mewujudkan ini, perlu adanya kesungguhan dan pembentukan sistem yang mendukung. "Tidak boleh lagi ada korupsi, dan rakyatnya dilibatkan dalam persiapan Indonesia menjadi maju," pungkasnya.-dnr