RIAUIN.COM – Pertamina EP Lirik Field dan Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar menggelar media gathering bertajuk Peran dan Tantangan Pers Daerah di Wilayah Kerja Hulu Migas yang dilaksanakan di Hotel Bellin Internasional Pekanbaru yang dilaksanakan selama dua hari, Rabu dan Kamis 22-23 November 2023.
Kegiatan Media Gathering tersebut dihadiri 20 wartawan dari perwakilan media dari Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak. Turut hadir pula ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dari tiga kabupaten tersebut, yakni Ketua PWI Pelalawan Samsul Bahri, Ketua PWI Siak Wiwik Widaningsih dan Ketua PWI Indragiri Hulu Efril Reza.
Dipilihnya tiga kabupaten karena merupakan wilayah operasi perusahaan minyak plat merah itu. Dalam media gathering itu, turut dihadirkan tiga narasumber dari sektor migas dan media.
Ketiga narasumber tersebut adalah Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Yanin Kholison, Head Of Comrel & CID Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1 Djulianto Tasmat dan Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Provinsi Riau sekaligus Direktur Harian Cetak Riau Pos dan Pimpinan Redaksi riaupos.co Firman Agus. Dan pada kesempatan ini turut hadir Assistant Manager Comrel & CID Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Yuliani.
Head Of Comrel & CID Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1 Djulianto Tasmat mengatahkan, Pers Daerah di wilayah operasi perusahaan industri hulu migas memiliki peran yang besar dalam menyampaikan informasi yang akurat. Hubungan baik dan sinergi dengan media memiliki peranan penting dalam pemberitaan positif.
“Begitu banyak pemberitaan positif dari rekan-rekan media di Inhu, Pelalawan dan Siak, bukti bahwa PHE Kampar dan PEP Lirik menjalin komunikasi dengan baik. Jarang sekali, bahkan tidak ada berita negatif,” ungkap Djulianto Tasmat dalam pemaparannya.
Bahkan, kata Djulianto PHE Kampar telah diberi apresiasi sebagai Sahabat Media 2023 oleh PWI Pelalawan.
Sinergi pers daerah dan perusahaan juga mendorong tersebarnya informasi mengenai kinerja industri hulu migas yang menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional, maupun daerah. Khususnya program pengembangan masyarakat (PPM) yang dilakukan Pertamina EP Lirik dan PHE Kampar di desa-desa ring 1 wilayah kerjanya.
Program PPM ini diselaraskan dengan Sustainable Development Goals (SDG’s)/tujuan pembangunan berkelanjutan.
Media juga memiliki peran edukasi mengenai sektor hulu migas yang memiliki efek berganda bagi perekonomian. Kinerja hulu migas yang berada dalam pengawasan SKK Migas menjadi sumber pendapatan negara (PNBP), Dana Bagi Hasil (DBH) Daerah, Participacing Interest 10% bagi daerah, kerjasama dengan lokal vendor hingga PPM.
Hal ini disampaikan Yanin Kholison juga memiliki tantangan. Salah satunya dinamika pengadaan lahan untuk sumur pengeboran, mencari cadangan migas dan meningkatkan produksi lapangan yang sudah ada.
Saat ini wilayah kerja SKK Migas Sumatera Bagian Utara memiliki total 474 sumur di 5 Provinsi, 34 Kabupaten Kota yang dikerjakan oleh 38 Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).
“Dukungan dari media dan elemen masyarakat lain sangat dibutuhkan agar massif dan agresifnya kegiatan operasi dapat berjalan lancar tanpa kendala,” kata Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Yanin Kholison
Sementara itu, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Provinsi Riau Firman mengungkapkan adanya mediamorfosis yaitu perubahan media seiring berubahnya lanskap media, newsroom, audiens, bisnis media dan fungsi media itu sendiri.
Jurnalisme saat ini dihadapkan pada kebutuhan medium multi platform, konten yang mendalam, dan pemberi makna.
“Jika tidak bisa mendalam dan memberi makna, kita kalah dengan Artificial Intelligence (AI). Kebutuhan multi platform juga harus diwadahi tanpa mengurangi kaidah jurnalistik, untuk tetap menjaga kredibilitas/kepercayaan,” kata Firman dalam paparan materinya.
Tanpa menggurui, diskusi berlangsung cair dan menarik karena banyak kritik dan gagasan yang disampaikan. ” Mulai dari pengawasan dana Dana Bagi Hasil (DBH), alokasi pengembangan desa hingga maraknya wartawan abal-abal yang mencoreng profesi jurnalis,” jelas firman Agus
Sebagai penutup Assistant Manager Comrel & CID PHR Regional 1 Yuliani menyampaikan, kolaborasi antara perusahaan dan media punya peranan penting untuk membangun kepercayaan.
“Perusahaan membutuhkan media untuk membangun kepercayaan stakeholder dan masyarakat. Media juga butuh kepercayaan akan profesionalisme dan kredibitasnya. Karena itu keduanya butuh kolaborasi,” katanya
Yuliani berharap dengan digelarnya media gathering ini diharapkan terjalin hubungan yang baik antara media dan perusahaan dan kolaborasi makin erat dan bermanfaat.
“Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi wartawan dari seluruh Wilayah Riau khususnya di Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Siak,” ucap Yuliani. -gus