RIAUIN.COM- Fraksi PPP di DPRD Kabupaten Kampar meminta kepada Pj Bupati Kampar Muhammad Firdaus dan jajaran untuk serius mencermati isu nasional yang juga menjadi instruksi presiden Jokowi kepada para kepala daerah untuk mampu menahan laju inflasi.
Hal itu disampaikan Fraksi PPP melalui juru bicaranya Habiburrahman, saat menyampaikan pandangan terhadap Ranperda APBD Kampar 2024, Selasa (22/11/2023).
Kemudian, PPP juga meminta Pj Bupati bersama Satuan Kerja (Satker) terkait untuk bisa mengatasi stunting dan gizi buruk yang cukup tinggi di Kampar.
Pj Bupati Kampar, Muhammad Firdaus meminta kepada Satuan Kerja (Satker) terlibat langsung dalam penanganan stunting untuk mampu menurunkan angka stunting dari 14,5 persen saat ini menjadi minimal turun ke angka 7 atau 8 persen di 2024
Muhammad Firdaus mengaku tidak main main dalam mengejar target menurunkan stunting. Bahkan ia akan menyiapkan sanksi bagi kepala puskesmas (kapus) camat hingga kepala desa yang tak becus atasi stunting di wilayah masing-masing. Ia bahkan tak akan segan segan mencopot mereka yang tak serius bekerja menurunkan angka stunting maupun gizi buruk.
Kata Firdaus, angka stunting Kabupaten Kampar pada 2023 ini sebesar 14, 5 persen. Ia meminta angkanya bisa ditekan hingga menjadi 8 atau 7 persen saja di 2024.
"Bagi kepala puskemas, camat yang tak becus atasi stunting akan kita beri sansi, demikian juga kepala desa, cuma kepala desa ini karena dia dipilih langsung, nanti kita lihat betul kinerjanya," ujar Muhammad Firdaus, di sela pelantikan pengurus organisasi perangkat desa Kabupaten Kampar, Selasa (24/10/2023).
Ia juga mengingatkan jajaran di bawah untuk tanggap mengatasi angka kemiskinan ekstrem. Per Oktober ini di Kampar masih ada sekitar 1002 kepala keluarga miskin ekstrem di Kabupaten Kampar.
Bahkan dia meminta angka kemiskinan ekstrem bisa dihapus hingga ke nol persen. Sebab kata dia, Kampar punya sumber daya yang memadai untuk mengatasi masalah itu.
"Kalau bisa angka kemiskinan ekstrem ini nol, kita punya sumber daya yang memadai. Saya titip betul ini ke perangkat dan ke kepala desa. Kalau yang tidak bisa diatasi oleh desa, tolong koordinasikan ke kita," pinta Firdaus.
Sebelumnya di kesempatan berbeda, Firdaus menegaskan, sebagai putra Kampar, ia punya komitmen yang sangat besar untuk mengatasi berbagai persoalan yang kini membelenggu daerah ini.
"Saya ini orang Kampar, beban dan tangung jawab saya sebagai orang kampar sangat besar untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat kita," tegas putra tokoh pendidikan Riau, Almarhumah Hj DR Maimanah Umar itu. -adv