Terpantau 180 Hotspot Karhutla di 8 Provinsi Sumatera, Sumsel 120 Titik


Senin, 06 November 2023 - 06:31:44 WIB
Terpantau 180 Hotspot Karhutla di 8 Provinsi Sumatera, Sumsel 120 Titik Ilustrasi/foto:dok riauin

RIAUIN.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 180 titik panas (hotspot) di 8 provinsi di Sumatera. Hotspot terbanyak berada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berjumlah 120 titik.

"Di Provinsi Jambi 2, Sumatera Barat 13, Lampung 12, Bengkulu 1, Bangka Belitung 29, Kepulauan Riau 2 dan Riau 1 titik," kata Forecaster on Duty BMKG SSK II Pekanbaru, Anggun R, Minggu (5/11/2023) sore.

Sementara, cuaca di Pekanbaru dan sekitarnya kabur dan berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Pelalawan, dan Kota Pekanbaru.

Sesuai data ter-update BMKG Senin (6/11/2023), kualitas udara di Kota Pekanbaru tergolong baik seiring turunnya hujan. Hal ini tertera pada grafik yang menyentuh garis biru dengan angka 7,80 µgram/m3.

Soal kondisi kualitas udara, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Ramlan menjelaskan, bahwa hal ini masih dibawah ambang batas.

"Kualitas udara sudah cenderung turun sering turun hujan di Kota Pekanbaru dan beberapa wilayah lainnya. Kualitas udara yang tidak sehat ini masih dibawah ambang batas atau kecil dari 150 mikrogram/m3," jelas Ramlan.

Namun demi menjaga kesehatan, dia menyarankan agar warga menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah agar terhindar dari segala efek yang diakibatkan oleh polutan.

Cuaca yang berkabut di pagi hari, kata Ramlan, hal itu disebabkan fog/mist karena kelembaban udara yang masih tinggi. Namun hal itu akan hilang seiring dengan menguatnya sinar matahari.

"Memang biasanya agak sedikit berkabut, hal ini disebabkan kelembaban yang masih tinggi karena cahaya matahari belum maksimal menyinari permukaan. Seiiring menjelang siang, sinar matahari maksimal menyinari permukaan sehingga cuaca kabur/kabut akan terangkat ke udara sehingga jarang pandang mulai clear," kata Ramlan.-dnr