Investor Segel Objek Wisata di Kampar, Pengelola Puncak Kompe di Polisikan


Rabu, 01 November 2023 - 20:59:39 WIB
Investor Segel Objek Wisata di Kampar, Pengelola Puncak Kompe di Polisikan Akibat kisruh antara pengelola dan investor, objek wisata puncak kompe ditutup. | Foto : jeki


 

RIAUIN.COM- Objek wisata Puncak Kompe di Danau PLTA Kotopanjang yang berada di wilayah Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar ditutup. Penutupan ini dilaporkan lantaran pihak investor kecewa pada pengelola yang tidak transparan dalam mengelola keuangan.

Kisruh yang terjadi antara pengelola dan investor ini sudah berlangsung selama sejak 3 bulan ini sehingga objek wisata Puncak Kompe pun ditutup. Banyak pengunjung yang bertanya-tanya tanya tentang apa yang terjadi.

Bahkan, pihak investor ini sudah membuat laporan ke polisi atas dugaan penggelapan uang hasil penjualan tiket dan pemasukan lainnya. Demikian pula pemasukan dari dana CSR PLN juga disebut tidak transparan. Dugaan penggelapan ini mencapai Rp400 juta.

Kepala Desa Koto Mesjid, Arjunalis ketika dimintai penjelasannya soal kekisruhan ini justru terkesan menggampangkan persoalan. Pelaporan ini ia sebut terjadi hanya akibat miskomunikasi.

"Persoalan ini hanya miskomunikasi saja," ujar Arjunalis, Rabu (26/10/2023).

Dia juga sesumbar, persoalan ini akan dapat selesai dalam waktu yang tidak lama lagi. Dikatakannya, objek wisata akan kembali dibuka dalam beberapa hari ke depan.

Soal laporan polisi yang dibuat oleh pihak investor dibenarkan oleh Kapolsek XIII Koto Kampar, AKP Sudiyanto. "sudah (laporan diterima)," jawabnya, Selasa (31/10/2023). Namun, Sudiyanto belum merinci pasal apa yang dilaporkan oleh pihak investor.

Soal adanya laporan polisi yang dilayangkan oleh pihak investor Puncak Kompe ini juga diketahui oleh Sekretaris Desa Koto Mesjid, Geneper Siddik. Geneper juga mengaku tidak mengetahuinya secara detil persoalan yang terjadi.

Dari penelusuran wartawan, persoalan ini bermula dari kekecewaan investor yang menyuntikkan modal ke objek wisata Puncak Kompe. Modal yang disuntikkan ini digunakan untuk pengembangan objek wisata Puncak Kompe seperti membuka jalan akses di areal Puncak Kompe. Sebagian uangnya digunakan untuk memoles bagian lainnya.

Menurut Kepala Desa, Arjunalis, dana investor ini dipakai untuk mengembangkan Puncak Kompe sebelum uang CSR cair dari PLN. Adapun uang CSR PLN yang cair ini sebanyak Rp208 juta. Dengan rincian pertama cair sebesar Rp98 juta dan tahap kedua sebesar Rp110 juta. -naz