RIAUIN.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 286 titik panas (hotspot) di 6 provinsi di Sumatera. Hotspot terbanyak berada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berjumlah 134 titik.
"Di Provinsi, Jambi 6 titik, Lampung 123, Sumatera Barat 6, Bangka Belitung 10 titik, dan Riau 7 titik," kata Forecaster on Duty BMKG SSK II Pekanbaru, Anggun R, Sabtu (21/10/2023) sore.
Khusus di Riau, 7 titik hotspot itu berada di Kabupaten Pelalawan 3 titik, Kuansing 1, Inhil 1 dan Inhu 2 titik. Sementara, suhu udara dari pagi hingga malam hari di Kota Pekanbaru dan sekitarnya cerah berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.
Jarak pandang pada berkisar antara 7 sampai 8 di Kota Pekanbaru dan sekitar dengan status udara kabur dan berkabut di Rengat dan Pelalawan.
Sesuai data ter-update BMKG Minggu (22/10/2023), kualitas udara di Kota Pekanbaru cenderung membaik seiring turunnya hujan. Hal ini tertera pada grafik yang menyentuh garis hijau dengan angka 5,90 µgram/m3.
Soal kondisi kualitas udara, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Ramlan menjelaskan, bahwa hal ini masih dibawah ambang batas.
"Kualitas udara sudah cenderung turun sering turun hujan di Kota Pekanbaru dan beberapa wilayah lainnya. Kualitas udara yang tidak sehat ini masih dibawah ambang batas atau kecil dari 150 mikrogram/m3," jelas Ramlan.
Namun demi menjaga kesehatan, dia menyarankan agar warga menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah agar terhindar dari segala efek yang diakibatkan oleh polutan.
Cuaca yang berkabut di pagi hari, kata Ramlan, hal itu disebabkan fog/mist karena kelembaban udara yang masih tinggi. Namun hal itu akan hilang seiring dengan menguatnya sinar matahari.
"Memang biasanya agak sedikit berkabut, hal ini disebabkan kelembaban yang masih tinggi karena cahaya matahari belum maksimal menyinari permukaan. Seiiring menjelang siang, sinar matahari maksimal menyinari permukaan sehingga cuaca kabur/kabut akan terangkat ke udara sehingga jarang pandang mulai clear," kata Ramlan.-dnr